Dosen USU Kenalkan Kipas Tiongkok sebagai Properti Seni Tari Tradisional di Sanggar Anak Sungai Deli. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Dosen Universitas Sumatera Utara (USU) memperkenalkan Kipas Tiongkok sebagai properti seni tari tradisional di Sanggar Anak Sungai Deli. Kegiatan pengenalan Kipas Tiongkok tersebut melalui Metode Drill. Sanggar Tari Anak Sungai Deli sendiri merupakan gerakan swadaya yang berlokasi di aliran Sungai Deli, tepatnya di Jalan Kesatria Kelurahan Sei Mati.
Ketua Pengabdian, Intan Erwani, S.S., M.Hum., dengan anggota Jessy, S.S., MTCSOL., dan Dr T Kasa Rullah Adha, S.S., MTCSOL, mengatakan kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan umum tentang produk budaya dan seni kerajinan khas Tiongkok di lingkungan masyarakat.
"Sanggar Anak Sungai Deli merupakan komunitas yang berfokus untuk mengedukasi dan melatih kreatifitas anak-anak yang berlokasi di wilayah pinggiran tersebut. Dalam pengabdian ini, tim pengabdian kepada masyarakat bekerja sama dengan Sanggar Anak Sungai Deli akan mengadakan kegiatan pengenalan seni budaya, pembuatan produk kipas tradisional Tiongkok dan pengajaran tarian kipas tradisional Tiongkok dengan Metode Drill," ujar Intan Erwani yang merupakan dosen Program Studi Bahasa Mandarin Fakultas Ilmu Budaya (FIB) USU ini.
Ia menjelaskan, Metode Drill adalah metode pembelajaran yang menggunakan latihan dan juga bimbingan kepada peserta didik untuk memiliki kecakapan ataupun keterampilan dari materi yang diajarkan. Pembelajaran ini mengarah pada pengoptimalisasian pelibatan intelektual dan emosional serta pemahaman peserta didik dalam proses pembelajaran, diarahkan untuk memperoleh dan memproses perolehan belajarnya melalui pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai.
"Metode ceramah dan tanya jawab juga digunakan untuk memberikan pengetahuan dan teori-teori mengenai kebudayaan Tiongkok terkhusus tarian tradisional Tiongkok. Setelah pelatihan dilaksanakan, tim pengabdian kepada masyarakat juga akan membantu memfasilitasi perlengkapan dan literatur pembelajaran," ujarnya.
(BR)