Warga Medan Tagih Penjelasan Program Beasiswa ke Paslon HIRO (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Calon Wakil Wali Kota Medan nomor urut 3, Yasyir Ridho Loebis menyapa warga Jalan Mesjid, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Kamis (3/10).
Di lokasi itu, mantan Ketua KNPI Sumut tersebut banyak mendengar keluhan dan menjawab pertanyaan warga. Terutama, soal pendidikan dan menciptakan 1 keluarga 1 sarjana.
Warga sangat mendukung rencana Pasangan Hidayatullah-Yasyir Ridho Loebis (HIRO) dalam pemberian beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa.
"Bang Ridho, kalau beasiswa ini, bagi keluarga yang kurang mampu mungkin sudah dicover oleh program Indonesia Pintar. Cuma bagi kami yang golongan menengah dengan penghasilan sesuai UMK, miskin tidak tapi tidak kaya juga bagaimana? Apa bisa mendapatkan beasiswa," kata seorang warga bernama Dedi.
Dedi menjelaskan, dirinya tidak menerima PKH dan anak-anaknya tidak mendapat program Indonesia Pintar. Namun, dengan penghasilan UMK, Dedi mengaku sulit untuk menyekolahkan anaknya.
"Seperti saya, untuk makan saja cukup, tapi untuk sekolah lumayan berat bang. Apalagi kalau anak saya nanti kuliah, dipastikan saya tidak sanggup bang. Tolonglah, jika nanti abang terpilih, program beasiswa itu tidak hanya untuk keluarga kurang mampu, tapi juga untuk kami ini yang masuk golongan keluarga menengah," jelasnya.
Menanggapi itu, Yasyir Ridho mengatakan jika beasiswa tidak hanya untuk anak yang berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, anak berprestasi juga akan mendapatkan beasiswa.
"Beasiswa ini untuk anak yang berprestasi juga. Jadi jangan dianggap untuk yang kurang mampu saja. Nanti Kepala Lingkungan akan melihat, apakah benar dan layak 1 keluarga mendapatkan beasiswa," ucapnya.
Eks Ketua KNPI Sumut tersebut menambahkan, Pasangan HIRO akan memastikan jika tidak ada anak Medan yang putus sekolah. Apalagi, yang disebabkan faktor ekonomi.
"Tidak boleh ada yang putus sekolah. Tapi kalau karena anaknya atau orangtuanya yang tak mau sekolah lain ceritanya. Tapi ini untuk keluarga yang tidak berdaya secara ekonomi, tapi punya keinginan untuk sekolah, disitu pemerintah wajib hadir, pemerintah harus menjadi ayah dari anak tersebut," ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Sumut tersebut juga mengatakan, beasiswa yang diciptakan bukan hanya untuk pelajar. Guru-guru, juga menjadi sasaran Pemko Medan untuk menerima manfaat beasiswa.
"Para guru juga akan disekolahkan, diberikan beasiswa S2 hingga S3. Pokoknya uang APBD kita habiskan untuk pendidikan. Karena menurut saya, pendidikan salah satu jalan untuk terhindar dari kemiskinan," jelasnya.
"Kita akan menciptakan pemerataan pembangunan. Baik pembangunan infrastruktur yang akan dinikmati semua masyarakat dan pemerataan dibidang pendidikan. Karena jumlah sarjana di Medan ini masih diangka 11 persen. Kami ingin dalam 5 tahun akan tembus ke angka 20 persen," tutupnya.
(REL/RZD)