Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. (ANTARA/X-@antonioguterres/pri)
Analisadaily.com, Hamilton - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan bahaya senjata nuklir bagi kemanusiaan.
"Para penyintas bom atom dari Hiroshima dan Nagasaki, yang juga dikenal sebagai hibakusha, adalah saksi yang tidak mementingkan diri sendiri dan berjiwa besar atas jatuhnya korban jiwa akibat senjata nuklir," kata Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres ketika mengucapkan selamat kepada organisasi Jepang, Nihon Hidankyo, yang menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2024.
Ia pun menghormati kerja keras dan ketahanan para hibakusha dalam gerakan pelucutan senjata nuklir global.
"Kesaksian hidup mereka yang menghantui (kita) mengingatkan dunia bahwa ancaman nuklir tidak terbatas pada buku-buku sejarah," ujar Goterres dilansir dari Antara, Sabtu (12/10).
Kata dia, senjata nuklir tetap menjadi bahaya nyata bagi kemanusiaan, yang kembali muncul dalam retorika hubungan internasional sehari-hari.
Guterres meminta para pemimpin dunia untuk memandang senjata nuklir sebagai "alat pembunuh yang tidak memberikan keselamatan, perlindungan, atau keamanan."
Ia menekankan satu-satunya cara untuk menghilangkan ancaman nuklir adalah melalui penghapusan senjata-senjata ini secara menyeluruh.
Wakil juru bicara PBB Farhan Haq mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa salah satu tujuan utama PBB adalah untuk mencegah penggunaan senjata nuklir dalam konflik.
Haq menyatakan bahwa senjata nuklir adalah senjata "paling merusak" dalam sejarah manusia, itulah sebabnya berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penggunaannya.
(CSP)