Insiden ini viral di media sosial, menunjukkan momen panik di antara para korban yang tercebur ke air.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Medan, Tengku Yudi menjelaskan, penyebab kecelakaan tersebut adalah over kapasitas.

Ia menjelaskan bahwa jembatan tersebut memiliki batas maksimum 20 orang, namun jumlah pengunjung yang melintasi jauh lebih banyak dari angka tersebut.

"Jembatan itu tidak putus, tetapi pondasinya terangkat karena kelebihan muatan. Kami sudah memberikan keterangan yang tegas mengenai batasan ini," katanya.

Yudi menambahkan, beberapa pengunjung, terutama remaja, tampak melompat-lompat dan menggoyang-goyang jembatan saat melintas, yang semakin memperburuk situasi.

“Ada yang usil, melompat-lompat di atas jembatan," jelasnya.

Meskipun terjadi insiden tersebut, Yudi memberikan kabar baik bahwa semua korban berada dalam kondisi baik dan tidak ada yang mengalami cedera serius.

"Petugas yang berjaga dan pengunjung lainnya langsung membantu mereka yang tercebur ke dalam danau," ucapnya.

Sebagai langkah pencegahan, jembatan kini ditutup untuk umum dan akan diperbaiki oleh pihak pengelola Taman Cadika. Jembatan tersebut beserta fasilitas lainnya baru saja mendapatkan peremajaan dari Pemerintah Kota Medan.

Ke depannya, pihak pengelola diharapkan dapat memastikan bahwa pengunjung patuh pada aturan yang ada demi keselamatan bersama.

(JW/RZD)