Bertanding di Stadion Qingdao Youth Football China, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah yang didukung ribuan suporter fanatiknya dengan skor ketat 1-2.

Indonesia menelan kekalahan perdana setelah tiga laga sebelumnya berhasil menahan imbang Arab Saudi, Australia dan juga Bahrain

Dengan kekalahan itu, Prof Ridha tak dapat menutupi rasa kecewanya. Namun dirinya meminta para pecinta sepakbola khususnya kota Medan untuk tidak berhenti memberi dukungan dan doa terhadap perjuangan Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan di atas lapangan hijau.

"Sebenarnya berharap dapat tiga poin atau setidaknya bawa pulang poin. Tapi kita sadari bahwa sepakbola inilah salah satu olahraga yang mempersatukan bangsa," ujar Prof Ridha.

Apalagi di setiap kesempatan Prof Ridha selalu menekankan jika dirinya tidak terlalu tertarik bicara bhineka.

"Hakikatnya sudah seperti itu. Saya tidak bisa memilih lahir sebagai suku apa dan agama apa. Dari awal kita sudah dibuat berbeda. Tuhan buat kita berbeda dan kita harus bersyukur perbedaan itulah yg membuat indah. Untuk itu kita saling mengenal dan bekerja sama. Apa tujuan kita ke depan? Menang. Maka jangan berhenti berdoa dan berharap," ujar Prof Ridha.

Dirinya juga meminta para fans sepakbola yang didominasi kaum muda untuk tidak putus asa dalam kondisi apapun dan jangan berpaling untuk tetap membela Indonesia.

Hal senada disampaikan sekretaris tim pemenangan BERANI (Bersama Prof Ridha dan Rani) Boydo HK Panjaitan.

Dirinya meminta para pecinta sepakbola Medan untuk terus mendukung Timnas begitu juga untuk tidak lupa mendukung dan berjuang memenangkan nomor urut 2.

"Mari kita terus mendukung Timnas Indonesia dan juga mari kita menangkan Prof Ridha demi perubahan dan kemajuan kota Medan," ujarnya.

(JW/RZD)