Badai Tropis Trami Hantam Filipina: 81 Orang Tewas, 20 Hilang

Badai Tropis Trami Hantam Filipina: 81 Orang Tewas, 20 Hilang
Badai Tropis Trami Hantam Filipina: 81 Orang Tewas, 20 Hilang (Xinhua/Rouelle Umali)

Analisadaily.com, Filipina - Jumlah korban tewas akibat badai tropis Trami yang melanda Filipina pekan ini terus bertambah, kini mencapai 81 orang, sementara sekitar 20 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Bencana ini memicu banjir besar dan tanah longsor di sejumlah wilayah, menimbulkan dampak yang luas bagi masyarakat setempat.

Polisi melaporkan bahwa sebagian besar korban tewas berasal dari provinsi Batangas, yang terletak di selatan Manila, dengan total 47 korban jiwa. Di wilayah Bicol yang berada di tenggara Manila, tercatat sebanyak 28 korban meninggal dunia. Selain itu, empat korban lainnya ditemukan di daerah Filipina bagian tengah dan selatan.

Penjaga Pantai Filipina melaporkan keberhasilan mereka dalam menemukan dua anak yang sebelumnya dilaporkan hilang: seorang anak berusia sembilan tahun dan seorang bayi berusia satu bulan. Meskipun begitu, pencarian terus dilakukan untuk menemukan puluhan orang yang masih hilang, di tengah situasi yang masih sulit di berbagai wilayah terdampak.

Seperti yang dikabarkan XINHUA, dilansir Sabtu (26/10/2024), Trami adalah badai tropis ke-11 yang melanda Filipina pada tahun ini, membawa dampak besar ketika melintasi pulau utama Luzon. Daerah yang paling parah terdampak adalah wilayah Bicol dan Calabarzon, di mana badai ini memicu banjir besar dan tanah longsor yang menghancurkan infrastruktur, mengisolasi beberapa wilayah, dan merusak pemukiman penduduk.

Menurut Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina, badai Trami berdampak pada lebih dari 2,6 juta orang di setidaknya 15 wilayah di seluruh negeri. Pemerintah setempat kini berupaya keras untuk memberikan bantuan dan mengevakuasi warga yang terdampak, meskipun kondisi cuaca dan medan yang sulit membuat proses bantuan dan pemulihan menjadi tantangan besar.

Badai tropis Trami telah meninggalkan jejak kehancuran di Filipina, dengan korban jiwa yang terus bertambah dan dampak yang meluas di berbagai wilayah. Pemerintah dan tim penyelamat terus melakukan pencarian korban serta memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak, sementara risiko cuaca buruk masih mengancam beberapa daerah di negara tersebut.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi