Dosen ST Bhinneka usai melakukan PKM memberdayakan Kelompok Tani Perkasa Kampung Darussalam (Analisa/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Tim Pengabdian Masyarakat Pemula dari Universitas Satya Terra Bhinneka, diketuai oleh Dosen Prodi Kewirausahaan, Yerisma Welly, S.E., M.Ak., melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dengan tema "Alih Teknologi Ekonomi Sirkular Berbasis Inovasi Sosial Ekologis pada Pengolahan Kopi Robusta Rakyat".
Program pengabdian ini diinisiasi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan Kelompok Tani Perkasa, Kampung Darussalam, Desa Telaga Said, Kecamatan Sei Lapan, Kabupaten Langkat.
Program ini merupakan bagian dari skema Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP) Tahun 2024 yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemendikbudristek DIKTI.
Dengan dukungan penuh dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Satya Terra Bhinneka, tim ini terdiri dari anggota dosen Martin Yehezkiel Sianipar, S.E., M.Si. (Dosen Prodi Bisnis Digital) dan Hendris Syah Putra, S.P., M.Si. (Dosen Prodi Agribisnis) serta mahasiswa Steven Valentino H. Napitu (Prodi Kewirausahaan), Michael Jonathan L. Sinurat (Prodi Bisnis Digital), dan Samuel Febriyanto Sirait (Prodi Agribisnis).
Disampaikan Ketua Tim, Yerisma Welly, Selasa (29/10/2024), melihat situasi dan permasalahan yang dihadapi Kelompok Tani Perkasa di Kampung Darussalam yang memulai penanaman pohon kopi robusta sebagai sumber penghasilan.
Meskipun memiliki potensi besar, upaya ini masih terkendala minimnya akses terhadap teknologi tepat guna dalam proses pengolahan kopi, seperti sortasi, pengupasan biji, juga pemanfaatan limbah kulit kopi. Sebagian besar pekerjaan dilakukan secara manual, yang menghambat produktivitas dan kualitas hasil panen.
Lebih lanjut, Yerisma menyampaikan program ini mengusung konsep ramah lingkungan. Program ini memperkenalkan teknologi pengolahan kopi yang efisien dan inovasi sosial ekologis, termasuk pengolahan limbah kulit kopi menjadi produk bernilai ekonomi seperti minuman cascara (the dari kulit kopi).
Selain itu, konsep sustainable brand diterapkan dalam pengemasan produk dengan menggunakan kemasan yang dapat didaur ulang dan ramah lingkungan, sehingga mendukung pertanian berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan petani.
Pelaksanaan program dilakukan melalui empat tahapan utama yang dimulai pada bulan Agustus hingga Oktober 2024. Pada tahap pertama, dilakukan survei lokasi dan diskusi kelompok terfokus untuk memahami kondisi dan kebutuhan Kelompok Tani Perkasa. "Kami ingin memastikan program yang dijalankan benar-benar relevan dengan kebutuhan petani kopi di daerah ini," ujar Yerisma.
Tahap kedua berfokus pada sosialisasi dan pelatihan alih teknologi. Petani diperkenalkan dengan teknologi baru, seperti screen grader untuk sortasi buah kopi dan mesin pulper untuk pengupasan kulit dan biji kopi. Teknologi ini diharapkan menggantikan metode manual yang selama ini digunakan, sehingga meningkatkan efisiensi dan produktivitas petani.
Tahap ketiga adalah inovasi sosial ekologis. Di sini, tim memberikan pelatihan tentang fermentasi limbah kulit kopi untuk diolah menjadi minuman kesehatan bernama cascara, yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selain itu, petani diajari cara diversifikasi produk kopi robusta, seperti membuat roasted bean, bubuk kopi, dan kaskara dalam bentuk kering maupun cair.
Tahap keempat difokuskan pada pelatihan pengemasan dan rebranding. Produk kopi diolah dengan konsep sustainable brand, menggunakan kemasan ramah lingkungan seperti drip bag sachet yang dapat didaur ulang, standing pouch yang ramah lingkungan, dan botol kaca yang dapat digunakan kembali.
Terima kasih disampaikan Yerisma dan tim kepada DRTPM Kemendikbudristek DIKTI, Universitas dan LPPM Satya Terra Bhinneka, Pemerintah Desa Telaga Said, Yayasan Tuwan Imam, Kelompok Tani Perkasa, dan berbagai pihak yang mendukung suksesnya program ini. "Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi petani kopi di Desa Telaga Said, khususnya dalam meningkatkan nilai tambah produk kopi mereka," tutupnya.
(NS/BR)