Harris-Trump. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, New York - Lebih dari 75 juta warga Amerika Serikat telah memberikan suara lebih awal dalam pemilihan presiden AS, menurut data yang dirilis pada Sabtu (2/11) malam, sebagaimana dilansir dari Antara.
Sementara itu, Trump berkampanye di Gastonia, North Carolina, lalu menuju Salem, Virginia, sebelum kembali ke Greensboro, North Carolina. Dalam kampanyenya di negara bagian Georgia, Harris menyebut Trump lebih fokus pada “daftar musuh” daripada daftar pekerjaan yang perlu dilakukan. "Ini bukanlah sosok yang memikirkan cara membuat hidup Anda lebih baik. Ini adalah seseorang yang semakin tidak stabil, terobsesi dengan balas dendam, penuh keluhan, dan menginginkan kekuasaan tanpa batas," kata kandidat dari Partai Demokrat tersebut. Di kampanyenya, Trump mengkritik pesaingnya dengan menyatakan bahwa ia akan membawa Amerika menuju era keemasan. "Kamala merusaknya, saya akan memperbaikinya, dan Amerika akan kaya kembali," ujarnya di Gastonia. Sementara itu, Harris dikabarkan akan tampil di acara televisi “Saturday Night Live” di New York City, seperti dilaporkan CNN dengan mengutip sumber yang dekat dengan kandidat tersebut. Jajak pendapat menunjukkan bahwa Harris dan Trump bersaing ketat, terutama di tujuh negara bagian kunci. Negara bagian kunci sangat penting karena pemilihan presiden di AS tidak dilakukan secara langsung.
Prosesnya berlangsung melalui Electoral College di mana 538 wakil memberikan suara berdasarkan hasil pemilihan di masing-masing negara bagian. Seorang kandidat harus meraih 270 suara dari Electoral College untuk memenangkan pemilihan.
Jumlah elektor dialokasikan ke setiap negara bagian berdasarkan jumlah penduduknya, dan sebagian besar negara bagian memberikan seluruh suara elektor kepada kandidat yang menang dalam pemilihan umum di negara bagian tersebut.(ANT/BR)