Edy-Hasan Ingatkan Jangan Ada ‘Cawe-cawe’ Perusak Demokrasi di Pilgub Sumut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Debat Publik ketiga Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut usai. Selesai debat, Edy Rahmayadi ditanya soal isu cawe-cawe yang menjadi sorotan karena berhubungan dengan netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di dalam tema penguatan Iklim Demokrasi.
Debat ketiga Pilgub Sumut berlangsung di Tiara Convention Hall, Rabu malam (13/11).
"Cawe-cawe itu perusak demokrasi, tidak ada referensi demokrasi cawe-cawe. Sulit diartikan, karena itu bahasa Jawa, artinya dikonotasikan negatif dalam demokrasi," sebutnya.
Edy Rahmayadi sempat ditanya soal hasil debat, terutama saat isu demokrasi serta Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN).
"Saya tidak pernah berlatih, apa yang saya ucapkan, itu yang saya lakukan dan sampaikan," ujarnya.
Pada debat kali ini isu yang dibawa dengan mudah dijawab Paslon 02. Sedangkan Paslon 01 lebih banyak diserang terkait isu cawe-cawe, perencana proyek Lampu Pocong yang gagal, dan dugaan gratifikasi Jet Pribadi.
Dalam debat, Hasan juga sempat menyerang dengan bukti video viral ASN perangkat desa yang berikrar mendukung Bobby-Surya. Hal itu melanggar peraturan KPU dan sedang diproses Bawaslu Sumut.
Debat Publik Ketiga Pikgub Sumut 2024 mengusung tema Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Selain menetapkan tema, Komisioner KPU Sumut, Robby Effendi Hutagalung mengungkapkan, ada 9 panelis debat publik ketiga ini, yaitu Dr. Sarintan E. Damanik, M.Si, Dr. Walid Mustafa Sembing, M.Si, Dr. Faisal Marawa, Dr. Affila, S.H.
Kemudian, M.Hum, Dr. Halomoan Lubis, M.Pd, Dr. Aminudin Marpaung, Frien Jones Tambun, S.H., M.H, Muhammad Yusuf dan Dr. Zulkarnain Nasution, M.A.
(REL/RZD)