Acara yang disiarkan secara langsung dan online (hybrid) melalui platform live streaming ini disambut antusias oleh warga setempat, yang berharap calon pemimpin mereka dapat membawa perubahan signifikan bagi daerah.

Dalam sesi tanya jawab yang berlangsung interaktif, sejumlah isu penting yang menjadi perhatian masyarakat dibahas, terutama terkait dengan peningkatan akses layanan kesehatan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Unggul.

Salah satu pertanyaan yang diajukan oleh Freddy Purba mengenai strategi pemerintah dalam memastikan seluruh lapisan masyarakat, terutama yang berada di daerah terpencil, dapat mengakses layanan kesehatan yang berkualitas, dijawab dengan lugas oleh Paslon 02.

"Standar pelayanan kesehatan memang belum mumpuni, oleh karena itu kami akan mengaktifkan bidan desa di setiap kecamatan. Selain itu, setiap kecamatan harus memiliki mobil siaga untuk memberikan layanan kesehatan secara langsung. Kami juga akan mengusulkan adanya dokter motoris yang siap melayani warga yang sulit dijangkau," ungkap Hendri Tumbur Simamora.

Paslon ini juga menyoroti pentingnya sinergi antara sektor kesehatan dan pendidikan. Hendri menekankan bahwa kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan harus dapat diakses oleh seluruh masyarakat, dan bukan hanya mereka yang berada di kota-kota besar.

Dalam sesi diskusi selanjutnya, Hendri dan tim juga mengungkapkan langkah-langkah konkret untuk membangun SDM unggul di bidang ekonomi kreatif, budaya, dan olahraga. Menurut Hendri, langkah pertama adalah dengan membangun sekolah vokasi yang berfokus pada pengembangan pertanian, serta memberi nilai tambah pada hasil pertanian lokal. Misalnya, produk tomat akan dikemas menjadi saus untuk meningkatkan nilai jualnya.

"Harga pokok produksi harus ditekan, sehingga petani tidak hanya berpikir tentang harga jual saja," tambah Hendri.

Selain itu, mereka juga berencana untuk menggali potensi budaya lokal dan sejarah kepahlawanan Sisingamangaraja, serta memperkenalkan cerita-cerita inspiratif tersebut sebagai bagian dari pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal.

"Jika pariwisata berkembang, ekonomi masyarakat pasti akan meningkat," jelasnya.

Pembangunan pariwisata di Humbahas, khususnya di kawasan Bakkara, menjadi fokus utama lainnya. Hendri dan tim mengungkapkan rencana untuk mengangkat sejarah dan budaya lokal melalui berbagai event, seperti festival tahunan yang mengangkat tema "Paguyuban Bius Si Onom Oppu". Mereka percaya bahwa pariwisata yang dikelola dengan baik akan mengarah pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.

"Kami ingin agar wisatawan dapat tinggal selama 3-5 hari di Bakkara, dan menjadikan tempat ini sebagai tujuan utama dalam kalender pariwisata," ujar Hendri.

Paslon ini juga menjelaskan strategi mereka untuk mengintegrasikan UMKM lokal ke dalam ekosistem pariwisata berbasis kearifan lokal, dengan mengedepankan pelestarian budaya dan peningkatan kualitas produk UMKM.

Menyikapi pertanyaan mengenai kesejahteraan sosial yang merata bagi masyarakat di daerah terpencil, Hendri menegaskan bahwa politik uang harus dihindari dan anggaran pembangunan daerah harus dikelola dengan efisien.

"APBD kita harus sampai seratus persen ke masyarakat, dan pembangunan harus mengedepankan keadilan sosial," ujar Hendri.

Ia juga berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan daerah, sehingga masyarakat dapat merasakan dampak positif dari setiap kebijakan yang diambil.

Melalui diskusi interaktif ini, Paslon 02 Hendri Tumbur Simamora menunjukkan visi mereka untuk menjadikan Humbahas lebih mandiri, maju, dan berkeadilan. Fokus mereka pada peningkatan layanan kesehatan, pengembangan SDM, pemberdayaan ekonomi lokal, dan transparansi dalam pemerintahan, diharapkan dapat mengubah wajah Humbang Hasundutan menjadi lebih baik, merata, dan berkelanjutan di masa depan.

Dengan semangat yang tinggi, Hendri berharap seluruh masyarakat Humbahas dapat berperan aktif dalam pembangunan daerah, mengingat tantangan globalisasi yang semakin mendekat.

(REL/RZD)