Mahasiswa USU Jadi Relawan Guru di Vietnam, Wujudkan Kepedulian terhadap Pendidikan

Mahasiswa USU Jadi Relawan Guru di Vietnam, Wujudkan Kepedulian terhadap Pendidikan
Mahasiswa USU Jadi Relawan Guru di Vietnam. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Deny Arifin, mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) dengan segudang prestasi, menunjukkan kepeduliannya terhadap pendidikan dengan menjadi relawan guru bahasa Inggris di Vietnam selama enam minggu. Melalui program ini, Deny mewujudkan visinya untuk memberikan kontribusi nyata bagi dunia.

Deny memilih Vietnam sebagai lokasi pengabdiannya karena pentingnya bahasa Inggris untuk kemajuan pendidikan dan pekerjaan di negara tersebut. Meski pendidikan anak-anak di Vietnam sudah cukup baik, masih terdapat kekurangan sumber daya manusia untuk mengajar bahasa Inggris.

Selama enam minggu, Deny bertugas di Nature House, sebuah rumah pendidikan di Hoa Hung 1 Street, An Hoa Quarter, Trang Bang Area, Tay Ninh Province, Vietnam. Ia mengajar empat kelas dengan rentang usia beragam: anak usia 4-6 tahun, 10 tahun, 12 tahun, hingga dewasa berusia 22 tahun.

Tantangan seperti kendala bahasa, perbedaan budaya, hingga karakter murid dari berbagai usia tak menghalangi tekad Deny untuk menyelesaikan tugasnya. Kehangatan yang ia terima dari masyarakat dan murid-muridnya semakin memotivasi Deny untuk terus mengajar dengan sepenuh hati.

Hasil dari dedikasi Deny terlihat dari perkembangan kemampuan bahasa Inggris murid-muridnya. Sebelum program dimulai, para murid memiliki keterbatasan dalam kosa kata dan keberanian berbicara.

Namun, melalui pendekatan pengajaran yang intensif, murid-murid menunjukkan peningkatan signifikan dalam kosa kata, kemampuan menyusun kalimat, dan percaya diri berbicara dalam bahasa Inggris.

Melalui kontribusinya, Deny berharap anak-anak Vietnam dapat menjadi generasi yang memiliki keterampilan kepemimpinan dan empati, serta menjadi agen perubahan di tingkat global.

Program ini juga menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk berkontribusi pada dunia pendidikan lintas negara.

(SIA/REL/BR)

Baca Juga

Rekomendasi