Langkah Bersama Cegah DBD, Masyarakat Diminta Konsisten Terapkan 3M Plus dan Vaksin

Langkah Bersama Cegah DBD, Masyarakat Diminta Konsisten Terapkan 3M Plus dan Vaksin
Langkah Bersama Cegah DBD, Masyarakat Diminta Konsisten Terapkan 3M Plus (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (Dinkes Sumut) mencatat jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah Sumut sebanyak 7.994 kasus DBD dengan 52 kematian hingga November 2024. Kasus tertinggi terjadi di Kabupaten Karo, Kota Medan, Kabupaten Deliserdang dan Kabupaten Nias Selatan.

Sekretaris Dinas Kesehatan Sumut, Rusdin Pinem, mengatakan kasus ini naik dua kali lipat atau mengalami peningkatan 100 persen bila dibandingkan 2023 dengan 4.687 kasus dan kematian 24 orang.

"Untuk DBD peningkatannya dua kali lipat. Tapi kematiannya menurun. Harapan kita, Sumut tidak ada meninggal karena demam berdarah," kata Rusdin, disela sela acara Langkah Bersama Cegah DBD, yang digelar PT Takeda Innovative Medicines bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, selama dua hari 29 November - 1 Desember 2024 di Atrium Delipark Medan.

Dalam upaya menekan angka kasus tersebut, pihaknya berkoordinasi dengan Kemenkes RI untuk memastikan setiap strategi pencegahan dan penanggulangan dengue diimplementasikan secara efektif.

Menyampaikan pesan Kadis Kesehatan Sumut, Muhammad Faisal Hasrimy, mengimbau kepada seluruh masyarakat agar aktif dalam pencegahan melalui penerapan 3M Plus yang konsisten. Apalagi saat ini memasuki musim hujan.

"Kami juga berterima kasih kepada PT Takeda Innovative Medicines yang sudah bisa mengedukasi ke masyarakat untuk mengajak masyarakat untuk melakukan 3M Plus , sehingga harapan kita sumut bisa kita tekan sekecil mungkin kasusnya," ungkapnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM), Kementerian Kesehatan RI, dr. Ina Agustina Isturini, MKM., mengapresiasi PT Takeda Innovative Medicines atas komitmen yang tidak pernah putus dalam memerangi dengue di Indonesia.

Dengue masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Pekerjaan rumah kita masih banyak untuk memberantas dengue dan mencapai tujuan bersama ‘nol kematian akibat dengue pada tahun 2030’. "Pemerintah sendiri telah menetapkan Strategi Nasional Penanganan Dengue 2021-2025 untuk menekan angka kasus. Namun, keberhasilan strategi ini tidak semata-mata bergantung pada upaya pemerintah saja, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan langkah-langkah seperti menjaga penerapan 3M Plus yang konsisten, serta melengkapi perlindungan dengan vaksinasi adalah bagian dari pendekatan menyeluruh untuk mencegah dengue. "Apalagi saat ini kita mulai menghadapi musim penghujan, di mana kasus kejadian dengue biasanya mulai
mengalami peningkatan.

Andreas Gutknecht, Presiden Direktur PT Takeda Innovative Medicines, menegaskan Langkah Bersama Cegah DBD adalah sebuah panggilan bagi kita semua untuk bertanggung jawab, proaktif, dan bersatu dalam memerangi dengue.

Ia percaya bahwa dengan sinergi yang kuat antara
pemerintah pusat, pemerintah daerah, tenaga kesehatan, sekolah, dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, akan dapat membuat perbedaan nyata.

“Di Takeda, kami berkomitmen untuk menjadi mitra jangka panjang dalam memerangi dengue. Komitmen kami tidak hanya mencakup perluasan akses terhadap obat-obatan dan vaksin inovatif, tetapi juga melibatkan kerja sama aktif dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pendekatan
komprehensif dalam pencegahan dengue," ungkapnya.

Dalam kegiatan itu, turut hadir publik figur, Indra Jegel, hadir sebagai narasumber pada talkshow tersebut. Kegiatan ini nanti juga dihadiri publik figur lain seperti Boy William, Ringgo Agus Rahman dan Sabai Dieter.

Dokter spesialis anak, dr. Dewi Sari, SpA, mengajak masyarakat untuk bersama-sama membangun perlindungan yang kuat terhadap dengue karena dengue dapat menjangkit siapa saja. Sebab, salam tiga tahun terakhir, angka kasus dengue tertinggi terjadi pada kelompok usia produktif, atau 15 – 44 tahun.

"Sedangkan, yang paling rentan terhadap kematian akibat dengue dalam tujuh tahun terakhir adalah kelompok usia 5-14 tahun. Ini menjadi pengingat bahwa pencegahan tidak bisa ditunda dan harus dimulai dari sekarang," ungkapnya.

dr. Dewi menambahkan perlindungan keluarga yang komprehensif adalah langkah utama untuk menciptakan komunitas yang lebih kuat dan aman dari dengue. Selain pentingnya menerapkan 3M Plus, metode pencegahan inovatif seperti vaksinasi dapat memberikan tambahan perlindungan kepada keluarga.

"Vaksinasi perlu diberikan secara lengkap atau, untuk anak-anak, mengikuti pedoman vaksinasi yang dikeluarkan oleh IDAI untuk memberikan perlindungan yang optimal. Maksimal dua kali vaksin," ungkapnya.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi