Pasca Longsor di Karo, Pertamina Patra Niaga Sumbagut Recovery Jalur Penyaluran LPG 3 Kg di Aceh Tenggara (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Aceh Tenggara - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) memastikan stok penyaluran Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 Kg di Kabupaten Aceh Tenggara tetap tersedia pasca longsor yang sempat memutus akses jalur utama Medan menuju Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut) pada Rabu (27/11) lalu.
Sebagai informasi terdapat lima lembaga penyalur (Agen) LPG 3 Kg yang menyalurkan LPG 3 Kg untuk wilayah Aceh Tenggara, kelima lembaga penyalur tersebut dipasok oleh Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) PT Bahma Putra Mandiri yang berada di Kabupaten Karo.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Sumbagut, Susanto August Satria mengatakan, pasca longsor, Pertamina telah mengambil beberapa langkah percepatan dengan mengalihkan jalur pengisian Skid Tank kepada Lembaga Penyalur di Aceh Tenggara melalui Terminal LPG Pangkalan Susu.
"Recovery telah dilakukan dengan prioritas pada distribusi LPG 3 Kg untuk wilayah Aceh Tenggara. Upaya memastikan ketersediaan, kami melakukan pengalihan jalur pasokan pengisian skid tank ke Terminal LPG Pangkalan Susu," kata Satria, Selasa (3/12).
Mempercepat normalisasi pasokan, pihaknya juga meningkatkan jam operasional di SPPBE dan Terminal LPG Pangkalan Susu, termasuk beroperasi pada hari Minggu. Langkah ini diambil untuk mempercepat proses distribusi dan pasokan LPG 3 Kg untuk masyarakat Aceh Tenggara terpenuhi.
"Upaya memenuhi kebutuhan masyarakat Aceh Tenggara operasional di SPBE dan Terminal LPG Pangkalan Susu juga ditingkatkan dengan beroperasi pada hari Minggu untuk mempercepat proses distribusi," ujarnya.
Satria menambahkan, membutuhkan waktu untuk recovery stok, Pertamina Patra Niaga Sumbagut melalui Sales Area Retail Pertamina Aceh telah berkordinasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tenggara untuk menggelar operasi pasar. Hal ini dilakukan agar pengelolaan stok elpiji efektif langsung ke masyarakat.
“Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan operasi pasar. Kita sudah berkordinasi dengan Pemda untuk mengidentifikasi di mana lokasi-lokasi yang harus kita buka operasi pasar,” tambah Satria.
Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap bijak dalam menggunakan LPG serta melaporkan jika ditemukan adanya penyalahgunaan konsumsi LPG di lapangan. Masyarakat bisa melaporkan penyalahgunaan tersebut ke Call Center Pertamina 135.
(REL/RZD)