Bank Dunia Galang Dana $100 Miliar untuk Dukung Negara-Negara Termiskin di Tengah Krisis Global (REUTERS/Johannes P. Christo)
Analisadaily.com, Seoul - Bank Dunia mengumumkan pencapaian bersejarah dengan terkumpulnya dana sebesar $100 miliar melalui komitmen dari negara-negara donor untuk mengisi kembali Dana Asosiasi Pembangunan Internasional (International Development Association/IDA). Dana ini akan menjadi sumber daya penting bagi 78 negara berpenghasilan rendah dalam menghadapi tantangan seperti utang yang membebani, bencana iklim, inflasi, dan konflik.
Komitmen ini diumumkan dalam konferensi dua hari di Seoul, Korea Selatan, dan melampaui penggalangan dana IDA sebelumnya sebesar $93 miliar pada tahun 2021. IDA, yang memberikan hibah dan pinjaman berbunga rendah, akan menggunakan dana tersebut untuk mendukung pembangunan di negara-negara termiskin hingga tahun 2028.
Dari total $100 miliar, sekitar $24 miliar berasal dari kontribusi langsung negara-negara donor. Sisanya akan diperoleh melalui penerbitan obligasi dan mekanisme keuangan lainnya, memungkinkan IDA untuk memperluas cakupan pendanaan dan memberikan dampak yang lebih besar.
Meskipun jumlah total belum mencapai target $120 miliar yang diharapkan oleh para pemimpin Afrika, kontribusi yang terkumpul tetap signifikan. Beberapa negara donor meningkatkan kontribusinya secara substansial, termasuk Norwegia dengan kenaikan 50%, Korea Selatan dengan peningkatan 45%, dan Inggris dengan tambahan 40%. Amerika Serikat juga meningkatkan kontribusinya menjadi $4 miliar dari $3,5 miliar pada periode sebelumnya.
Presiden Bank Dunia, Ajay Banga, menyatakan bahwa IDA tidak hanya berfungsi sebagai alat pendanaan, tetapi juga sebagai katalisator pembangunan berkelanjutan. “IDA memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk menciptakan lapangan kerja, membangun infrastruktur, serta meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan,” ungkap Banga.
Melalui optimalisasi neraca keuangan yang dilakukan selama dua tahun terakhir, kapasitas pinjaman Bank Dunia meningkat sebesar $150 miliar untuk dekade mendatang. Langkah ini memungkinkan kontribusi donor diubah menjadi investasi yang memberikan dampak nyata dan berkelanjutan.
IDA terus menunjukkan kemampuannya dalam mendorong kemajuan global. Sebanyak 35 negara, termasuk China, Korea Selatan, dan Turki, kini telah beralih dari penerima bantuan menjadi donor, menunjukkan solidaritas global untuk mendukung negara-negara yang paling membutuhkan.
“Komitmen sebesar $100 miliar ini adalah bukti nyata dedikasi komunitas internasional untuk mengatasi tantangan global dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tambah Banga.
Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA) adalah salah satu lembaga Bank Dunia yang menyediakan bantuan kepada negara-negara berpenghasilan rendah melalui hibah dan pinjaman berbunga rendah. Sejak didirikan pada tahun 1960, IDA telah membantu meningkatkan kualitas hidup jutaan orang di seluruh dunia.
(DEL)