Strateginya, menyiapkan 55 unit kamera pengawas di sepanjang jalan Tol Medan-Binjai dan terintegrasi di Communication Center Gerbang Tol Semayang.

"Kita ingin melayani seluruh pengguna jalan dengan baik dengan mempersiapkan 1 posko checkpoint dengan 2 orang petugas medis yang berjaga di posko serta menjaga kebersihan rest area gerbang tol untuk tempat beristirahat," kata General Manager Teknik Operasi dan Maintenance Medan Binjai Toll, Peri Joni, Jumat (13/12).

Tidak hanya itu, Medan Binjai Toll mempersiapkan 3 unit alat Mobile Reader di Gerbang Tol Binjai dan Semayang.

"Kami terus memaksimalkan persiapkan guna mengantisipasi potensi yang bisa terjadi selama Nataru dengan alat mobile reader di 2 gerbang. Informasi keselamatan berkendara juga terus kita sampaikan melalui area gerbang dengan spanduk ataupun secara virtual dari Virtual Message Sign (VMS) yang kita miliki di 5 titik," tuturnya.

Selain itu, Medan Binjai Toll dengan PT. Hakaaston telah menyiapkan lebih dari 200 petugas layanan untuk melayani pengguna jalan baik layanan lalu lintas, layanan transaksi, maupun top up saldo secara drive thru pada jalur paling kiri gerbang tol.

Berdasarkan data Pengelola Tol Medan-Binjai diketahui bahwa puncak arus kendaraan masa Natal dan Tahun Baru 2024-2025 diperkirakan akan terjadi pada 1 Januari 2025 dengan volume kendaraan mencapai lebih dari 26 ribu kendaraan.

Medan Binjai Toll terus mengimbau para pengguna jalan untuk selalu mematuhi aturan berlalulintas dengan memakai sabuk pengaman, memastikan kondisi kendaraan dan fisik baik sebelum melakukan perjalanan, memastikan saldo E-Toll cukup saat melintas di jalan tol Medan-Binjai agar mengantisipasi antrean kendaraan di gerbang keluar tol serta perbaharui informasi lalulintas tol Medan-Binjai melalui aplikasi Astoll by HKA.

(JW/CSP)