Penrad Siagian Dukung Kampanye Anti-Narkoba dan Perjuangan Guru Honorer Swasta

Penrad Siagian Dukung Kampanye Anti-Narkoba dan Perjuangan Guru Honorer Swasta
Penrad Siagian Dukung Kampanye Anti-Narkoba dan Perjuangan Guru Honorer Swasta (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Anggota DPD RI, Pdt. Penrad Siagian menghadiri pertemuan dengan Asosiasi Persatuan Pengajar Swasta Sumatra Utara (PPSSU) di Gedung Sekolah Swasta Pencawan, Medan, Senin (16/12). Pertemuan membahas berbagai isu strategis, seperti pencegahan narkoba dan masalah yang dihadapi guru honorer swasta di Sumatera Utara (Sumut).

Ketua PPSSU Sumut, Masty Pencawan, bersama pengurus lainnya, mengungkapkan kekhawatiran terkait tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Sumut. Ia menjelaskan bahwa PPSSU telah menginisiasi kampanye anti-narkoba melalui program kawan sebaya, yang melibatkan siswa-siswi sekolah swasta sebagai ujung tombak sosialisasi.

"Kami sering melakukan sosialisasi pencegahan narkoba di lingkungan sekolah swasta di Sumut, juga membiayai kawan-kawan sebaya untuk sosialisasi di gereja, masjid, dan karang taruna," ujar Masty.

Namun, ia menyayangkan minimnya dukungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Kami berharap BNN dapat lebih mendukung program ini. Kami juga meminta kepada Senator Pdt. Penrad Siagian agar menyampaikan hal ini kepada BNN Pusat," tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Penrad Siagian memuji program anti-narkoba oleh generasi muda sebagai langkah strategis. Ia juga mengaitkan upaya ini dengan pencegahan aksi kriminal seperti begal, yang kerap melibatkan pengguna narkoba.

"Pemerintah bertanggung jawab menjaga generasi muda karena mereka akan menjadi generasi produktif untuk Indonesia Emas 2045. Saya akan menyampaikan kepada BNN agar program PPSSU didukung sebagai agenda reguler kampanye anti-narkoba," tegas Penrad.

Dalam pertemuan itu, isu ketidakadilan terhadap guru honorer swasta juga mencuat, terutama terkait seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Masty menyebut bahwa banyak guru yang lolos seleksi PPPK tidak dikembalikan ke sekolah asalnya, melainkan ditempatkan di sekolah negeri. Hal ini dinilai dapat melemahkan keberlangsungan sekolah swasta.

"Dalam rapat dengan MENPANRB dan BKD Sumut, saya meminta agar guru swasta yang lolos seleksi PPPK bisa diperbantukan ke sekolah swasta. Jika tidak, sekolah swasta akan kekurangan guru, dan hanya akan menyisakan guru senior yang sudah berusia lanjut," ungkap Penrad.

Ketua PPSSU juga menyoroti masalah banyaknya guru honorer swasta yang belum terdata di Dapodik (Data Pokok Pendidikan), sehingga menghambat pengakuan mereka sebagai tenaga pendidik formal.

"Kami berharap Senator dapat memperjuangkan hal ini di tingkat pusat," ujar Masty.

Penrad Siagian menegaskan komitmennya untuk membawa aspirasi PPSSU ke tingkat nasional. Ia berjanji terus mendorong pemerintah agar mendukung pendidikan swasta, yang dinilainya memiliki peran besar dalam mencerdaskan bangsa.

"Kita akan terus mendorong pemerintah mendukung pendidikan swasta, karena sekolah swasta juga memiliki peran besar dalam mencerdaskan bangsa," tutup Penrad.

(NAI/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi