Bus dan kendaraan pribadi saat berada di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Utara, Rabu (18/12) (Analisadaily/Alex Ginting)
Analisadaily.com, Medan - Forum Masyarakat Indonesia (Formasi) menyampaikan aspirasi atas keprihatinan terhadap bencana longsor di Sembahe, Kecamatan Sibolangit, yang menewaskan 10 orang pada Selasa (26/11) malam.
Sekitar 120 bus dan mobil pribadi yang dari 10 kabupaten/Kota pada Rabu (18/12) bergerak dari simpang Pasar Induk, Laucih menuju kantor gubernur Sumatera Utara dan kantor DPRD Sumut untuk berdemonstrasi. Namun sayang, tidak seorang pun anggota DPRD Sumut menerima massa.
"Sikap para anggota dewan ini membuat kami kecewa, terhina. Tidak seorang pun anggota dewan dari perwakilan Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Simalungun, Deli Serdang, Medan, Humbahas, Samosir, Toba dan lainnya menemui. Apa pun alasnnya, ini sangat mengecewakan," tegas Julianus Sembiring atas bus.
Korban longsor Sembahe, Sibolangit, tidak hanya korban material, tapi 10 jiwa ikut terkubur longsor. Belum termasuk korban longsor lainnya di Deli Serdang dan Karo. Sudah saatnya, solusi penanganan longsor jalur Sembahe-Sibolangit dengan pembangunan jalan layang sebagaimana sudah 5 tahun silam disampaikan.
"Apakah mau jadi korban longsor berikutnya. Tentu tidak. Siapa pun kita tidak akan mau jadi korban. Kecuali membangun jalan layang itu sendiri solusinya," sambung Julianus.
"Apakah ada anggota dewan meninjau longsor itu? Atau bencana banjir lainnya? Apakah sudah merasa cukup tanggung jawabnya, sehingga saat masyarakat berunjukrasa ke kantor DPRD Sumut ini tidak mau menemui pengunjukrasa?," tanya Dedok Kaban, salah seorang jurubicara pengunjukrasa.
Menyambut Natal dan Tahun Baru, massa mendesak pemerintah Sumatera Utara, baik TNI-Polri dan DPRD Sumut dan instansi terkait seperti pihak Balai Besar Penanganan Jalan Nasional (BBPJN) untuk tetap standby di wilayah zona longsor.
Beronjong yang dikerjakan saat ini agar disiapkan sampai akhir minggu ke tiga Desember 2024. Masyarakat akan mudik ke berbagai daerah di Sumut melalui ruas Sembahe-Sibolangit. Alat berat harus disiapkan di daerah paska longsor.
"Hal ini untuk mengantisipasi bila seketika ada longsor, segera dapat ditanggulangi," tutur Petrus Sembiring.
Perwakilan pengunjukrasa masuk ke ruangan kantor dewan untuk membuat komitmen bersama untuk disampaikan kepada pimpinan DPRD Sumut.
"Pimpinan dan anggota dewan lagi tugas luar kota," kata Kepala Humas dan protokol DPRD Sumut, Sofyan Tanjung.
(ALEX/CSP)