360 Degree Feedback. (Analisadaily/Istimewa)
Oleh: Pesta Damayanti Sitinjak dan Jihan Sabila.
APAKAH Anda pernah merenungkan apakah kinerja karyawanan Anda sudah sesuai dengan ekspektasi atasan? Pernahkan Anda ingin tahu apa yang sebenarnya dipikirkan orang-orang di lingkungan kerja tentang kinerja Anda? Penilaian kinerja adalah jawabannya. Sayangnya, metode penilaian kinerja tradisional—penilaian yang hanya dilakukan oleh atasan itu—sering kali kurang memberikan gambaran utuh. Penilaian kinerja 360-degree adalah Solusi yang tepat.
Apa Itu 360-Degree Feedback?
360-Degree Feedback adalah metode dalam menilai kinerja dengan melibatkan banyak pihak. Metode ini mampu menjawab kompleksitas,keragaman dan tantangan di zaman sekarang. Metode ini membantu organisasi mencapai target, menilai hasil kerja, mengembangkan kemampuan individu, dan meningkatkan kualitas kepemimpinan. Mari analogikan seperti Anda sedang bercermin. Bayangkan Anda sedang bercermin, tapi cermin itu tidak hanya menunjukkan sisi depan Anda, melainkan seluruh sudut pandang—depan, belakang, bahkan samping. Itulah gambaran sederhana dari
360-degree feedback. Dalam metode ini, Anda tidak hanya menerima umpan balik dari atasan, tapi juga dari rekan kerja, bawahan, hingga diri sendiri. Ini membuat hasilnya lebih komprehensif dan objektif.
Keuntungan dari 360-Degree Feedback
360-degree feedback menjadi langkah optimal dalam melakukan penilaian kinerja karena dengan saling memberikan umpan balik, Anda jadi lebih sadar tentang kelebihan dan area yang perlu ditingkatkan. Contohnya, mungkin Anda tidak sadar kalau gaya komunikasi Anda sering dianggap terlalu terburu-buru oleh tim atau atasan Anda. Selain itu, Anda menjadi lebih terbuka untuk komunikasi dan kerja sama, yang pastinya akan membuat suasana kerja jadi lebih nyaman dan hubungan kerja juga jadi lebih harmonis karena semua pihak merasa didengar. Dengan menerima umpan balik dari berbagai sudut pandang tentu membantu Anda lebih kreatif dalam mencari solusi dan ide-ide baru.
Tantangan dan Cara Mengatasinya
Ketika melaksanakannya
360-degree feedback. Umpan balik yang terlalu subjektif bisa menjadi masalah. Tetapi ini bisa diatasi dengan melakukan komunikasi yang jujur dan saling percaya di tempat kerja. Perlu untuk selalu diingat bahwa umpan balik adalah tentang membantu membangun bukan menghakimi.
360-Degree Feedback pada Perusahaan PT Petrokimia Gresik
PT Petrokimia Gresik adalah salah satu perusahaan yang berhasil menggunakan metode
360-degree feedback untuk menilai kinerja karyawannya. Sebagai anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), Petrokimia Gresik fokus pada produksi pupuk dan bahan kimia. Sebagai perusahaan BUMN besar di Indonesia, PT Petrokimia Gresik sangat memperhatikan kinerja karyawan untuk menjaga efisiensi dan produktivitas.
Metode
360-degree feedback ini membantu memberikan penilaian yang lebih objektif dan lengkap dibandingkan hanya mengAndalkan evaluasi dari atasan saja. Di PT Petrokimia Gresik, penerapan
360-degree feedback terbukti efektif dalam:
v Meningkatkan transparansi evaluasi kinerja.
v Mengintegrasikan feedback ke dalam sistem pengembangan karyawan, termasuk pelatihan teknis dan kepemimpinan.
v Mendukung budaya kerja yang lebih kolaboratif, di mana setiap individu merasa didengar dan dihargai.
Penggunaan
360-degree feedback di PT Petrokimia Gresik tidak hanya membantu meningkatkan kinerja setiap karyawan, tapi juga membuat kerja tim dan efisiensi perusahaan jadi lebih baik secara keseluruhan.
Langkah-Langkah Melakukan 360-Degree Feedback
1. Tentukan Tujuan Feedback
Sebelum mulai, pastikan Anda tahu kenapa feedback ini perlu dilakukan. Apakah untuk pengembangan diri? Evaluasi kinerja? Atau membangun tim yang lebih solid? Dengan tujuan yang jelas, prosesnya akan lebih terarah.
2. Pilih Orang yang Akan Memberi Feedback
Ini bagian yang menarik!
360-degree feedback melibatkan berbagai pihak: atasan, rekan kerja, bawahan, bahkan diri Anda sendiri. Pilih orang-orang yang sering bekerja sama dengan Anda supaya mereka benar-benar tahu cara kerja Anda.
3. Gunakan Kuesioner atau Pertanyaan yang Tepat
Agar Anda mendapatkan hasil maksimal, Anda dapat menyiapkan pertanyaan. Misalnya:
- "Apa kelebihan saya dalam bekerja sama?"
- "Apa yang bisa saya tingkatkan di masa depan?"
Pertanyaan ini bisa berbentuk pilihan, penilaian skala, atau jawaban terbuka.
4. Pastikan Feedback Anonim
Agar semua orang jujur dan tidak ragu memberi umpan balik, pastikan umpan balik-nya anonim. Dengan seperti itu, orang yang memberi umpan balik tidak perlu takut pendapatnya memengaruhi hubungan kerja.
5. Kumpulkan dan Analisis Hasilnya
Setelah semua umpan balik terkumpul, saatnya dianalisis. Untuk memudahkan analisa, Anda dapat memilih pertanyaan yang paling mudah dipahami seperti pertanyaan:
Apa kelebihanmu yang paling sering disebut? Apa kelemahanmu yang perlu diperbaiki?
6. Diskusikan Hasilnya dengan Bijak
Apa yang perlu dilakukan setelah mendapatkan hasil dari umpan balik? Anda perlu memiliki sikap tidak defensif, Anda dapat menganggap ini sebagai kesempatan untuk belajar. Diskusikan hasilnya dengan atasan atau mentor, dan buat rencana pengembangan diri berdasarkan feedback tersebut.
7. Tindak Lanjuti Feedback
Ini adalah langkah terpenting. Umpan balik tidak akan ada artinya kalau hanya menjadi catatan. Mulailah dari hal kecil, misalnya mengubah cara komunikasi atau memperbaiki manajemen waktu. Perubahan kecil ini bisa membawa dampak besar.
Kesimpulan
360-degree-feedback adalah alat yang ampuh untuk membantu Anda melakukan penilaian kinerja secara optimal dan juga mempersiapkan diri Anda untuk berkembang. Dengan memahami sudut pAndang orang lain, Anda tidak hanya menjadi karyawan yang lebih baik, tetapi juga individu yang lebih bijaksana. Jadi, apakah sudah siap bercermin untuk melihat diri Anda dari berbagai sudut pandang?
Penulis adalah mahasiswa Magister Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sumatera Utara, dengan bimbingan Dosen Prof. Dr. Elisabet Siahaan, S.E, M.Ec.
(BR)