1.200 Pemudik Diberangkatkan ke Berbagai Wilayah di Sumut Menggunakan 45 Bus (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Agus Fatoni luncurkan program Gerakan Mudik Gratis Serentak se-Sumut.
Program tersebut dirancang untuk meningkatkan keselamatan dan meringankan beban biaya transportasi masyarakat yang akan mudik, terutama dalam rangka merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.
“Penggunaan sepeda motor untuk mudik tidak direkomendasikan karena berisiko tinggi mengalami kecelakaan. Program ini diharapkan mampu mengurangi risiko tersebut sekaligus memberikan kemudahan bagi masyarakat,” ucap Fatoni, Kamis (26/12).
Tentunya program mudik gratis yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Sumut mendapat sambutan luar biasa. Sebanyak 1.200 pemudik diberangkatkan ke berbagai wilayah di Sumut menggunakan 45 bus yang melayani tujuh rute utama, yaitu Medan-Sibolga, Medan-Tarutung, Medan-Barus, Medan-Salak, Medan-Pangururan, Medan-Tiga Binanga, dan Medan-Rantau Prapat.
Khusus bagi kelompok difabel, Dishub Sumut juga menyediakan fasilitas yang inklusif. Sebanyak 40 penyandang tunanetra dari Yayasan Penyandang Tunanetra (Yapentra) diberangkatkan menggunakan bus khusus.
Program mudik gratis ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas tambahan, seperti makanan, bingkisan dan layanan transportasi yang nyaman.
Kepala Dishub Sumut Agustinus Panjaitan menyebut tujuan utama program ini adalah meringankan beban masyarakat dan mengurangi kemacetan akibat penggunaan kendaraan pribadi selama musim mudik.
“Kami telah memberangkatkan 1.187 peserta. Semoga program ini dapat terus berkembang dan menjangkau lebih banyak masyarakat,” ujarnya
Ketua DPW Ikatan Media Online (IMO) Indonesia Sumatera Utara HA Nuar Erde memberikan apresiasi tinggi kepada Pj Gubernur Sumatera Utara Agus Fatoni dan Dinas Perhubungan Sumatera Utara (Dishub Sumut) atas keberhasilan menjalankan program Mudik Gratis Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Program ini dinilai sebagai langkah konkret pemerintah dalam memberikan solusi di tengah tantangan ekonomi dan tingginya biaya transportasi.
“Keberhasilan program ini menunjukkan keberpihakan nyata pemerintah kepada masyarakat, terutama mahasiswa dan kaum difabel. Ini adalah contoh baik yang patut dilanjutkan,” ujar Erde.
Selain difabel, mahasiswa menjadi kelompok yang sangat terbantu oleh program ini. Nuar Erde menambahkan, program ini sebagai wujud nyata perhatian pemerintah kepada masyarakat.
“Ini lebih dari sekadar transportasi gratis. Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat,” ucapnya.
“Ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” sambungnya.
Menurutnya, program mudik gratis ini tidak hanya meringankan beban ekonomi, tetapi juga menjadi simbol sinergi pemerintah dengan masyarakat. Harapan besar disampaikan agar inisiatif serupa terus diperluas di masa mendatang.
(JW/RZD)