Petugas dari Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sedang menghibur anak-anak korban perang di jalur Gaza, Palestina. (ANTARA/Anadolu/py)
Analisadaily.com, Washington - Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) merupakan "tulang punggung" terhadap respons kemanusiaan di Jalur Gaza.
"Dari sudut pandang kami, UNRWA, dan kami telah sering menyampaikan hal ini, adalah tulang punggung dari respons kemanusiaan, dan kami percaya badan ini tidak tergantikan," ujar juru bicara deputi PBB, Farhan Haq pada Jumat (3/1).
Dilansir dari Antara, Sabtu (4/1), pernyataan itu disampaikan setelah Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengungkapkan bahwa rancangan undang-undang Knesset Israel untuk melarang badan tersebut beroperasi di wilayah pendudukan Palestina akan mulai berlaku dalam waktu kurang dari empat pekan.
"Jika operasi UNRWA runtuh akibat berlakunya undang-undang ini, hal itu akan menyebabkan penderitaan luar biasa bagi masyarakat yang sudah menghadapi kesulitan ekstrem," kata Haq.
Dia menambahkan, UNRWA berkomitmen untuk tetap bertahan dan memberikan bantuan.
Sejak Oktober 2023, menurut Haq, UNRWA telah memberikan 6,7 juta konsultasi medis di Gaza, rata-rata lebih dari 1.600 konsultasi per hari.
Sekitar 730.000 orang telah menerima dukungan kesehatan mental dan psikososial berkat UNRWA. Mereka mencatat badan ini juga telah memvaksinasi polio 560.000 anak di bawah usia 10 tahun. Hampir 2 juta orang telah menerima bantuan pangan, sementara ratusan ribu pengungsi tinggal di tempat penampungan UNRWA.
(ANT/CSP)