Inovasi Baru Atasi Pandemi: Model MIKO Karya Sudiyatmiko Aribowo (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Sudiyatmiko Aribowo, seorang doktor baru dari Universitas Sumatera Utara (USU), telah memperkenalkan sebuah model kebijakan inovatif yang disebut Mitigasi, Inklusif, Kolaboratif, Organisasi (MIKO).
Model ini dirancang untuk menjadi solusi komprehensif dalam menghadapi pandemi seperti Covid-19.
Dalam disertasinya yang berjudul 'Model Politik Kebijakan Keseimbangan dalam Penanggulangan Pandemi Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara Periode 2020–2022' menjadi landasan Sudiyatmiko dalam menawarkan solusi atas tantangan penanganan pandemi di tingkat daerah.
Sudiyatmiko menggarisbawahi pentingnya pendekatan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat dan berbagai sektor. Model MIKO yang terdiri dari empat pilar utama: Mitigasi, Inklusif, Kolaboratif, dan Organisasi, telah terbukti efektif dalam meningkatkan penanganan pandemi di Sumatera Utara.
Apa itu Model MIKO?
Mitigasi: Fokus pada pencegahan dan persiapan sebelum krisis.
Inklusif: Melibatkan seluruh masyarakat secara aktif.
Kolaboratif: Menjalin kerja sama antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat.
Organisasi: Menerapkan tata kelola yang fleksibel dan adaptif.
"Model ini telah berhasil meningkatkan cakupan vaksinasi di Sumatera Utara dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Keberhasilan ini menjadikan MIKO sebagai contoh yang baik dalam penanganan pandemi di tingkat daerah," kata Sudiyatmiko.
Sudiyatmiko yakin bahwa model MIKO tidak hanya relevan untuk Indonesia, tetapi juga dapat diterapkan di negara lain.
"Dengan pendekatannya yang berbasis pada kearifan lokal dan kolaborasi, model ini menawarkan solusi yang berkelanjutan untuk masalah kesehatan global," terangnya.
Dalam sidang promosi doktor Sudiyatmiko, sidang yang berlangsung di Ruang IMT-GT, Gedung Rektorat USU, ini menjadi perhatian publik dengan berjejeran karangan bunga ucapan selamat dari berbagai tokoh nasional, seperti Dr. Bambang Soesatyo, MBA; Utut Adianto; Sultan Bactiar Najamuddin (Ketua DPD RI); Mayjen TNI Djon Afriandi, S.IP., M.S.D.A.; Laksda TNI H. Krisno Utomo, PSC (J) MA, MMS, CHRMP; Brigjen TNI Dr. Budi Santoso, S.IP., M.H.; Irjen Pol Dr. Dwiyono, SIK, M.Si; Brigjen Pol Antonius Dwi, SIK, M.H.; Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi; hingga Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja, S.H., LLM.
Selain itu, sidang ini dihadiri oleh dewan penguji yang terdiri dari Prof. Dr. Muryanto Amin, M.Si. (Rektor Universitas Sumatera Utara/Promotor), Prof. Subhilhar, M.A., Ph.D. (Ketua Program Studi Doktor Studi Pembangunan USU/Co-Promotor), Prof. Heri Kusmanto, M.A., Ph.D. (Sekretaris Program Doktor Studi Pembangunan USU/Co-Promotor), Dr. Hatta Ridho, S.Sos., M.SP. (Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU/Penguji), Dr. Tengku Irmayani, M.Si. (Sekretaris Program Magister Studi Pembangunan USU/Penguji), dan Prof. Dr. Drs. H. Sam’un Jaja Raharja, M.Si. (Guru Besar Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Padjajaran Bandung/Penguji Luar Komisi).
Rektor USU, Prof. Muryanto Amin menyatakan harapan agar temuan kebijakan MIKO menjadi solusi praktis untuk permasalahan non-bencana alam di masa depan.
"Sebagai lulusan doktoral, kontribusi nyata terhadap bangsa dan negara melalui pengembangan ilmu adalah amanah yang harus terus dijaga," ujarnya.
Selain itu, apresiasi juga datang dari Mayjend TNI Purn Dr Ruruh A.S MM Pangdam Patimura 2022 - 2023, yang juga merupakan rekan satu stambuk di Angkatan X.
"Awalnya saya mendorong dan memotivasi saudara Jatmiko untuk melanjutkan studi doktoral ketika kami sama berkantor, saya ucapkan selamat dan saya pribadi amat bahagia dan berbangga atas pencapaian ini, dan berharap semoga lulusan doktoral studi pembangunan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap bangsa dan negara kesatuan republik Indonesia yang sangat kita cintai ini," ucapnya.
Model MIKO merupakan sebuah terobosan dalam dunia kebijakan publik. Dengan pendekatan yang komprehensif dan berbasis bukti, model ini menawarkan harapan baru dalam menghadapi pandemi dan tantangan kesehatan lainnya.
(JW/RZD)