Ilustrasi - Cabai (ANTARA)
Analisadaily.com, Medan - Harga cabai merah mengalami kenaikan yang signifikan dalam 2 hari perdagangan terakhir. Berdasarkan hasil pemantauan melalui PIHPS, harga cabai merah di Kota Medan naik saat ini di posisi Rp 57.800/Kg, setelah di pekan sebelumnya berada di bawah Rp 40.000/Kg.
Demikian halnya juga dengan cabai rawit yang sempat di bawah Rp 50.000/Kg, saat ini dijual rata-rata Rp 56.800/Kg.
Tim Pemantau Harga Pangan Sumut, Gunawan Benjamin mengatakan, berdasarkan dari pengamatan langsung, sejumlah pedagang bahkan ada yang berani mematok harga di atas Rp 60.000/Kg.
“Kenaikan harga tersebut merata di semua wilayah Sumut. Sementara untuk komoditas lainnya terpantau bergerak stabil, bahkan untuk beberapa komoditas seperti daging ayam dan minyak goreng masih dalam tren penurunan,” kata Gunawan, Kamis (16/1).
Kenaikan harga cabai dipicu oleh sejumlah faktor seperti curah hujan tinggi yang mengganggu proses pemanenan serta distribusi. Hujan juga memicu penyusutan barang yang lebih besar di level pedagang besar dan pengecer. Dan pemicu lainnya adalah selisih yang lebih tinggi antara harga cabai di Sumatera Utara dengan wilayah lainnya.
Kabar mengenai harga cabai di Jawa yang melebih Rp 100.000/Kg, atau cabai merah yang menyentuh Rp 70.000/Kg di Riau, memperburuk harga cabai di wilayah Sumut. Distribusi pasokan mengalir dari Sumut ke wilayah lain yang memicu kenaikan harga. Belum bisa dipastikan berapa lama curah hujan yang tinggi akan mempengaruhi pembentukan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Menurut Gunawan, juka curah hujan tinggi bersifat temporer, dan usai nantinya. Maka harga cabai merah berpeluang untuk ditransaksikan di kisaran Rp 40.000/Kg di wilayah Sumut, atau dibawahnya. Sementara harga cabai merah di luar Sumut yang terbilang mahal, justru berpeluang bertahan lebih lama setidaknya hingga awal bulan Februari mendatang.
“Dengan kenaikan harga cabai ini, potensi Sumut mencetak deflasi kian mengecil. Curah hujan tinggi berpotensi menjadi faktor utama. Dan kenaikan harga cabai di wilayah lain juga turut membuat Sumut terpaksa mendapatkan sentimen negatif dari tekanan inflasi,” pungkasnya.
(RZD)