Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berbicara pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada 22 Januari 2025. (ANTARA/Xinhua/Lian Yi)
Analisadaily.com, Swiss - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengeluarkan peringatan keras tentang meningkatnya tantangan yang dihadapi umat manusia, termasuk krisis iklim dan perpecahan geopolitik, serta mendesak komunitas global bekerja sama untuk mengatasinya.
Berbicara pada Pertemuan Tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, Swiss pada Rabu (22/1), Guterres mengatakan dunia sedang menghadapi "kotak Pandora berbagai masalah" serta menekankan bahwa kolaborasi merupakan kunci untuk mengatasi berbagai tantangan ini.
Dia memaparkan gambaran yang mengerikan tentang keadaan darurat iklim, mengibaratkan ketergantungan manusia pada bahan bakar fosil sebagai "monster Frankenstein" yang tak pandang bulu.
"Kecanduan kita pada bahan bakar fosil bagaikan monster Frankenstein, yang tidak memandang apa dan siapa pun. Di sekeliling kita, kita melihat tanda-tanda yang jelas bahwa monster itu telah menjadi penguasa," ujar Guterres dilansir dari Antara, Kamis (23/1).
"Kenaikan permukaan laut, gelombang panas, banjir, badai, kekeringan, dan kebakaran hutan hanyalah cuplikan dari film horor yang akan datang," tambahnya.
Guterres mendesak para pemerintah untuk menghormati janji-janji mereka dengan menyampaikan rencana aksi iklim baru menjelang konferensi perubahan iklim COP30 di Brasil.
Dia juga meminta lembaga-lembaga keuangan untuk mendukung transisi energi di negara-negara berkembang.
Guterres mengalihkan fokusnya pada kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), mengakui potensinya untuk merevolusi sektor-sektor seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan respons krisis.
Namun, dia memperingatkan risiko yang ditimbulkan oleh AI, termasuk potensinya untuk mengganggu perekonomian dan pasar tenaga kerja.
Guterres menyerukan aksi segera dan terpadu untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
"Sebagai sebuah komunitas global, kita harus mengemban tanggung jawab besar ini, dan mari kita melakukannya dengan bekerja sama sebagaimana moto Forum Ekonomi Dunia," tuturnya.
(ANT/CSP)