Netflix Naikkan Harga Langganan di AS, Kanada, Portugal, dan Argentina (Analisadaily/instagram)
Analisadaily.com, Jakarta - Netflix menaikkan biaya langganan layanan, termasuk harga paket yang didukung iklan, di Amerika Serikat, Kanada, Portugal, dan Argentina. Layanan streaming itu mengumumkan kenaikan harga layanan pada Selasa (21/1), bersamaan dengan pengumuman pendapatan dan peningkatan jumlah pelanggan sebanyak 18,9 juta selama kuartal empat 2024.
Peningkatan biaya paket layanan itu dilakukan tiga tahun sejak Netflix menaikkan harga paket Standar, yang menyediakan dua layanan streaming HD secara bersamaan.
Langganan layanan Netflix yang didukung iklan akan dikenai biaya bulanan 7,99 dolar AS (sekitar Rp130 ribu), naik satu dolar AS dari 6,99 dolar AS.
Harga langganan paket Premium dengan empat layanan streaming simultan akan dinaikkan dua dolar AS menjadi 24,99 dolar AS (sekitar Rp406 ribu) per bulan.
Biaya penambahan Anggota Ekstra ke akun utama meningkat dari 7,99 dolar AS menjadi 8,99 dolar AS (sekitar Rp146 ribu) per bulan.
Netflix tidak menaikkan harga langganan pada tahun 2024, tetapi para eksekutifnya tahun lalu beberapa kali menyampaikan bahwa perusahaan sedang mempertimbangkan kenaikan tarif.
"Seiring dengan upaya kami untuk terus berinvestasi dalam pemrograman dan memberikan nilai lebih bagi para anggota, kami terkadang akan meminta para anggota untuk membayar sedikit lebih banyak agar kami dapat berinvestasi lagi untuk lebih meningkatkan Netflix," kata perusahaan dalam surat triwulanan kepada para investor.
Perusahaan menyampaikan bahwa penyesuaian harga dilakukan pada sebagian besar paket layanan di Amerika Serikat, Kanada, Portugal, dan Argentina untuk mencapai tujuan tersebut.
Saat menyampaikan pengumuman pendapatan kuartal empat 2024, Netflix menaikkan prospek pendapatan tahun 2025 menjadi antara 43,5 miliar dan 44,5 miliar dolar AS atau 500 juta dolar AS lebih banyak dari perkiraan sebelumnya.
"Netflix menegaskan kembali posisi kepemimpinannya dan benar-benar melaju kencang di pasar streaming," kata Paolo Pescatore, analis dan pendiri PP Foresight, mengomentari pendapatan Q4.
"Kini Netflix mulai menunjukkan kekuatannya dengan menyesuaikan harga mengingat programnya yang jauh lebih kuat dan beragam dibandingkan dengan para pesaingnya," katanya. (ANT/DEL)