Analisadaily.com, Medan - Sembari menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) tentang pengangkatan personel baru, General Manager, Dr Azizul Kholis, bersama para manager terpilih Badan Pelaksana Toba Caldera UNESCO Global Geopark (TC-UGGp) Provinsi Sumut berdasarkan Nomor 500.13/470/2025 diterbitkan Pemerintah Provinsi Sumut, memutuskan melakukan inisiatif pertemuan konsolidasi untuk mendukung proses revalidasi yang sedang berlangsung dalam rangka memenuhi rekomendasi yang diajukan assessor UNESCO.
Pertemuan Perdana Badan Pelaksana TC-UNESCO UGGp
GM Azizul Kholis: Misi Pertama Kita, Percepatan Revalidasi
General Manager TCUGGp Dr. Azizul Kholis memimpin rapat perdana akselerasi program kerja, Jumat (24/1) (Analisadaily/Istimewa)
"Karena waktunya tidak banyak, kita semaksimal mungkin memanfaatkan waktu tersisa untuk merampungkan revalidasi UNESCO, sebab batas paling lambat penyerahan data revalidasi pertengahan Februari 2025," kata Azizul Kholis dalam pertemuan di sekretariat lembaga itu, Kampus Akademi Pariwisata, Jumat (24/1).
UNESCO melakukan evaluasi secara berkala terhadap kualitas pengelolaan seluruh geopark yang terdaftar dalam jaringannya. Evaluasi dilaksanakan dua tahap, yaitu revalidasi data dan pengujian aktual di lapangan.
Revalidasi data dilakukan dengan melengkapi berkas kuisioner Dewan Eksekutif UNESCO Global Geopark. Kelengkapan kuisioner ini jadi panduan tim assessor untuk melakukan pengujian aktual di kawasan Toba Caldera Geopark Julii 2025 mendatang.
Berdasarkan hasil assesment itu, selanjutnya Dewan Eksekutif UNESCO Global Geopark akan bersidang memutuskan apakah Toba Caldera akan tetap berada dalam jaringan keanggotaan UNESCO Global Geopark atau tidak.
Pada 2023, hasil assesment pertama yang dilakukan pascapenetapannya sebagai anggota jaringan UNESCO Global Geopark pada 2000, menghasilkan kartu kuning (yellow card) bagi Toba Caldera Geopark. Bersamaan dengan itu, UNESCO memberikan sejumlah rekomendasi untuk berbagai perbaikan pengelolaan agar memenuhi standar keanggotaan jaringan geopark dunia.
Untuk keperluan itu, Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark di bawah koordinasi Gubernur Sumut diberikan tenggang waktu dua tahun untuk membenahi manajemen dan implementasi pengelolaan di 16 geosites-nya. Untuk meningkatkan kembali status keanggotaan Toba Caldera menjadi "green card", Pemprovsu membentuk badan pelaksana baru diisi kalangan profesional melalui seleksi terbuka.
Gerak cepat
Selain menekankan pentingnya percepatan revalidasi, dalam rapat yang dihadiri secara lengkap oleh empat manager, masing-masing Debbie Riauni Panjaitan (Manager Divisi Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan), Tikwan Raya Siregar (Manager Divisi Kerjasama, Promosi dan Publikasi), Ovi Vensus Hamubaon Samosir (Manager Divisi Pendidikan, Konservasi dan Pemberdayaan Masyarakat), dan Petrus Parlindungan Purba (Manager Divisi Pengelolaan Geologi, Keragaman Geologi, Keragaman Biologi dan Keragaman Budaya), Azizul Kholis juga menyampaikan strategi, program kerja, dan target kegiatan yang harus dilakukan semua manager sesuai tugasnya masing-masing sebagaimana tercantum dalam Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2024 tentang Pengelolaan Toba Caldera UNESCO Globar Geopark.
Ditegaskan Azizul, rapat perdana ini menekankan pentingnya integritas dan tanggung jawab serta keseriusan yang harus dipegang teguh para manager mengingat tugas yang diemban cukup berat, yaitu meningkatkan status TCUGGp agar lebih baik pada proses revalidasi yang dilakukan UNESCO tahun ini.
"Lima pilar yang harus menjadi landasan utama dalam pengelolaan ini adalah, aspek geologi, aspek ekologi termasuk biologi dan konservasi, aspek ekonomi mencakup pariwisata, ketenagakerjaan dan ekonomi masyarakat lokal, pendidikan termasuk penelitian, pengembangan dan inovasi serta aspek budaya. Adapun strategi utama yang harus dijalankan pada pencapaian penguatan kelima aspek tersebut adalah berkolaborasi dengan seluruh stakeholder Toba Caldera yang harus dijalankan badan pengelola agar mencapai tujuan dan dampak pengelolaan yang optimal melalui meningkatkan kapasitas manajemen dan SDM yang lebih profesional dan kompeten," jelas Azizul.
Pada kesempatan tersebut, Azizul meminta para manager merumuskan target kinerja masing-masing sehingga dapat dituangkan dalam sebuah dokumen kontrak kerja dengan indikator kinerja yang terukur dan ditandatangani kedua belah pihak untuk dipertanggungjawabkan kepada Gubernur Sumut melalui sekretaris daerah sebagai pengarah dan berdampingan penuh dengan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pada hari yang sama, malam harinya, Badan Pelaksana Toba Caldera Geopark terpilih melanjutkan rapat teknis bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral dipimpin Sekretaris Dinas Yosi Sukmono, serta Tenaga Ahli Peta Geologi Aries Kusworo dan Lismawary. Pemetaan ulang geologi yang menjelaskan perihal informasi dan formasi bumi di geosites Toba Caldera adalah salah satu rekomendasi UNESCO.(HEN/RZD)