Analisadaily.com, Medan - Dalam upaya meningkatkan kesadaran kaula muda atau gen-Z akan bahaya narkoba, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKP) Medan menggelar talk show bertajuk "Melawan Ancaman Narkoba di Tengah Fenomena Toxic Positivity", di Aula Hj. Ani Idrus STIK-P, Medan, Senin (3/2/2025).
Fenomena toxic positivity adalah di mana seseorang merasa tertekan untuk selalu terlihat bahagia dan sukses, menjadi perhatian utama dalam diskusi ini. Banyak remaja kesulitan mengekspresikan perasaan negatif mereka, sehingga mencari pelarian yang keliru, termasuk dalam penyalahgunaan narkoba.
Ketua Ikatan Konselor Adiksi Indonesia Sumatera Utara, Eka Prahardian Abdurrahman, S.I.Kom., M.K.M., menekankan pentingnya kesadaran diri dalam menghadapi tekanan hidup.
"Jujur saja dengan apa yang dialami dan disadari. Jangan berpura-pura. Jika memiliki masalah yang sulit diatasi, sebaiknya menjangkau orang-orang yang memiliki kompetensi untuk membantu," ujar Eka.
Ia juga menambahkan bahwa semakin dini seseorang terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, semakin besar risiko gangguan kesehatan mental yang akan dihadapinya. Oleh karena itu, ia mendorong anak muda untuk membangun ‘soft skill’ seperti regulasi emosi agar dapat menghadapi tekanan dengan cara yang sehat.
Selain itu, dosen psikologi sekaligus praktisi permasalahan narkoba, Fitri Yanti, S.Sos., M.A., yang juga narasumber, menyoroti bagaimana anak muda menjadi target utama para bandar narkoba.
"Ancaman narkoba terhadap anak muda itu sangat mengkhawatirkan karena generasi muda jadi incaran empuk para bandar dan pengedar sebab remaja itu labil, ikut ikutan teman, hanya untuk gaya gayaan dan lain lain," ungkap Fitri.
"Remaja itu harus punya self regulation, bagaimana dia bisa meregulasi dirinya, Assertiveness yaitu bagaimana cara dia terbuka dengan tanpa menyakiti orang lain, dan tampilkan kita itu apa adanya," tutup Fitri.
Acara ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang mayoritas adalah mahasiswa dan pelajar. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan bahaya narkoba serta pentingnya kesehatan mental.