Sebut Pihak Sekolah Lalai Urus Eligible, Ratusan Siswa SMKN 10 Medan Demo

Sebut Pihak Sekolah Lalai Urus Eligible, Ratusan Siswa SMKN 10 Medan Demo
Ratusan siswa SMKN 10 Jalan Cik Ditiro, Kota Medan melakukan aksi demo terkait kelalaian pihak sekolah saat mengurus Eligible PTN 2025, Kamis (6/2) (Analisadaily/Hendra Irawan)

Analisadaily.com, Medan - Ratusan murid SMK Negeri 10 Jakan T. Cik Ditiro, Kota Medan, melakukan aksi unjuk rasa di area sekolah, Kamis (6/2).

Aksi tersebut diduga karena mereka kecewa gagal melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) akibat kelalaian pihak sekolah saat mengurus Eligible PTN 2025. Para siswa menuntut kepastian nasib mereka yang jelas tidak bisa masuk PTN Tahun Ajaran 2025.

Menurut informasi diperoleh, para siswa tersebut telah memenuhi syarat berdasarkan data yang diterima wali murid/orangtua siswa untuk masuk ke PTN, namun pihak sekolah diduga tidak mengurus proses penerimaan dengan baik. Akibatnya, mereka gagal masuk ke PTN.

"Kami sangat kecewa dengan kejadian ini. Kami telah berusaha keras untuk memenuhi syarat masuk ke PTN, namun pihak sekolah tidak mengurus proses penerimaan kami dengan baik," kata salah satu murid yang gagal masuk ke PTN.

Pihak sekolah belum memberikan komentar tentang kejadian ini. Namun, orangtua murid yang namanya tidak mau disebutkan kepada awak media mengaku kaget mendengar info tentang anaknya dan ratusan pelajar lain dari karena dugaan kelalaian.

Dia bahkan mensinyalir dugaan tidak transparan pihak sekolah, bahkan terkesan ada yang disembunyikan. Sebab sejak kelas XII tidak ada dibuat grup wali murid untuk mengikuti dan mengetahui perkembangan sekolah.

"Dari kelas X sampai XI ada dibuat grup wali murid, anehnya semenjak kelas XII tidak ada sama sekali grup wali murid. Akibatnya timbul pertanyaan, apakah faktor kesengajaan pihak sekolah untuk menutupi kejadian sebenarnya. Saya sangat kecewa dengan kejadian ini," keluhnya.

Dia menegaskan, kegagalan 140 murid Eligible PTN membuat murid shock secara psikologis karena sangat berharap bisa masuk jalur Eligible PTN.

"Kami minta pihak sekolah bertanggung jawab atas kejadian ini. Kami juga minta pihak terkait melakukan investigasi kepada sekolah SMK Negeri 10 Medan tentang kejadian ini dan mengambil tindakan yang cepat dan tepat," tandasnya.

Kepala Seksi (Kasi) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Medan, Duta Syailendra menyebut, untuk memasukkan data siswa yang berminat melanjutkan kuliah ke PTN, dilakukan sesuai data e-rapor.

"Tapi yang kita lihat, keterlambatan itu terjadi karena dimasukkan di hari-hari terakhir. Petugasnya memasukkan data saat injury time, tentu bahaya. Ini jelas merugikan siswa. Padahal kalau di hari-hari terakhir pasti ramai yang memasukkan Data Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

Dia meyakini, penyebab kejadian ini karena sistem yang gagal diinput. "Meski demikian, kita cari solusi terbaik, karena di beberapa sekolah di Jakarta juga bermasalah," sebutnya.

Disinggung kemungkinan pelajar SMKN 10 masih bisa tertolong, dia memastikan Disdikbud Medan pasti berusaha. "Insya Allah kita coba, jika perlu saya ikut mendampingi ke Kementerian terkait untuk menghadap. Karena sistem seperti ini merugikan anak-anak," pungkasnya.

Pantauan di lokasi, para siswa membawa sejumlah poster bernada kecaman. Termasuk meminta pihak sekolah bertanggung jawab terkait kejadian ini.

(HEN/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi