Lebih dari 20 Ribu Warga Palestina Terusir dari Kamp Pengungsi Jenin

Lebih dari 20 Ribu Warga Palestina Terusir dari Kamp Pengungsi Jenin
Arsip foto - Kendaraan militer Israel terlihat selama operasi militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat, pada 22 Januari 2025. (ANTARA/Nidal Eshtayeh/Xinhua/pri.)

Analisadaily.com, Istanbul - Lebih dari 20 ribu warga Palestina telah terusir dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat sejak Israel menyerang kota dan kawasan itu.

"Tentara pendudukan (Israel) telah menghancurkan seluruh kamp pengungsi Jenin dan memaksa lebih dari 20.000 penduduknya untuk meninggalkan rumah, dokumen, dan barang-barang pribadi mereka," kata Wakil Gubernur Jenin, Mansour al-Saadi, kepada radio Voice of Palestine pada Minggu (9/2), seperti dikutip Anadolu.

Warga Palestina yang terusir itu diperkirakan akan mencari perlindungan di kota-kota lain di Tepi Barat karena kamp tersebut tidak mungkin lagi bisa ditinggali.

Dilansir dari Antara, Senin (10/2), Saadi menyebut penghancuran itu "konspirasi" Israel untuk melenyapkan kamp pengungsi tersebut.

Dia menggambarkan serangan Israel terhadap kota dan kamp pengungsi Jenin sebagai "hukuman kolektif" yang mengincar hampir 400 ribu warga Palestina di sana.

Dia juga menyoroti kerugian ekonomi yang besar akibat penggusuran itu dan gangguan pada sistem pendidikan.

Saadi meminta komunitas internasional "masuk ke kamp" itu untuk mendokumentasikan kejahatan Israel karena kemungkinan jenazah orang-orang yang meninggal "masih terkubur di bawah reruntuhan rumah yang hancur."

Penghancuran itu terjadi setelah militer Israel menyerang kota dan kamp pengungsi Jenin pada 21 Januari, yang menewaskan sedikitnya 25 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Tentara Zionis memperluas serangannya ke Tulkarem pada 27 Januari dan menewaskan lima orang. Pada 2 Februari, serangan lain dilancarkan di kota Tammun dan kamp pengungsi Far'a di kota Tubas.

Ketegangan di Tepi Barat meningkat setelah kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tawanan diberlakukan di Jalur Gaza mulai 19 Januari, yang menghentikan agresi Israel selama lebih dari 15 bulan.

Sejak Oktober 2023, agresi itu telah menghancurkan wilayah kantong Palestina itu dan menewaskan hampir 48.200 penduduknya. Di wilayah pendudukan Tepi Barat, sedikitnya 906 warga Palestina telah kehilangan nyawa selama periode yang sama.

Sejak 1953, kamp pengungsi Jenin telah menjadi rumah bagi puluhan ribu warga Palestina yang mengungsi dari Perang Arab-Israel pada 1948.

(ANT/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi