Koper Wakil Bupati Deliserdang, Lom Lom Suwondo, ditemukan rusak di Bandara Internasional Kualanamu. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Kualanamu - Garuda Indonesia bersama Garuda Kualanamu sebagai Ground handling yang menangani bagasi pesawat, memberikan penjelasan terkait koper bagasi milik wakil Bupati Deliserdang, Lom Lom Suwondo, ditemukan rusak, Jumat (21/3).
General Manager Gapura Kualanamu, Anggie Budi Pratama, menjelaskan sesuai dengan investigasi koper milik yang disebut milik wakil Bupati Deliserdang, sudah dari Bandara awal (Soekarno-Hatta) mengalami kerusakan bagian resleting.
"Malam itu, sampai ke Bandara Kualanamu kami sudah mendapat laporan dari petugas lapangan bahwa ada satu koper yang kondisinya rusak dan sudah dikenakan tali," tegas Anggie, Sabtu (22/2).
Tentu dengan kondisi itu, ia memanggil petugas malam itu yang ada di Kualanamu, dari investigasi, tidak ada membuktikan bagasi ini temuannya jatuh di lapangan dan lainnya.
Lebih dalam Anggie menjelaskan, ia juga koordinasi ke Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, meminta data-datanya, termasuk data pencatatan petugas keamanan di Cengkareng.
Dari situ, kata Anggie, sudah ditemukan bahwa bagasi dengan nomor 43155 itu tercatat kondisinya terbuka dan diikat tali.
"Kita lanjutkan laporan ke pihak Garuda di Kualanamu kondisi koper tersebut," tambahnya.
Menurut Aggie, dari hasil keterangan sebelum masuk ke pesawat kondisi koper sudah terbuka, resleting memang masih dikunci, namun di sisi kiri/ kanan terbuka.
"Maka, petugas yang ada di Cengkareng menginisiatif untuk mengikat tali, biar isi dalamnya tidak koyak atau berserak ketika sampai ke bagasi pesawat," papar Anggie.
Namun begitu dia terus berkoordinasi ke Cengkareng, dan pihak di sana sudah mengambil data termasuk CCTV, dari areal chek in counter hingga di tarik ke pesawat dan hasilnya masih proses berlangsung di sana.
Bukan atas nama Lom lom Suwondo
Station Manager Garuda Indonesia Kualanamu, Benni Marbun pada kesempatan tersebut memohon maaf pada Wakil Bupati Deliserdang terkait ketidak nyamanan tersebut.
"Setelah kami cek, bagasi nomor 41355 ini atas nama Togar Batubara, bukan atas nama pak Lom Lom Suwondo. Kalau bagasi Pak Lom Lom Suwondo disistem kami ada dua koli seberat 17 kg, dan tidak masuk laporan bagasi rusak. Memang temuan rusak ini pihak penumpang sudah membuat laporan pada kita," ucap Benni.
Pada malam itu, ia sudah minta sama-sama dibuka apakah ada barang hilang, penumpang kurang berkenan karena larinya ke privasi, akhirnya tidak dibuka.
"Cuman petugas kita saat itu menyampaikan kalau nanti ada klaim tuntutan kehilangan bagasi sudah di luar Bandara tidak tanggung jawab pihak Garuda," tutur Benni.
(KAH/CSP)