Warga Keluhkan Parit Tumpat Sampai 15 Tahun (Analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Parit tumpat selama 15 tahun yang menjadi penyebab banjir di kediaman warga di kawasan Jalan Meranti, Gang Sriwijaya, Jalan Meranti Gang Bengkok, tepatnya di depan rumah ibadah Budhist menjadi keluhan warga saat mengikuti Reses II Masa Sidang II Tahun Sidang 2024-2025 TA 2025 anggota DPRD Medan Dr. Lily MBA, yang dilaksanakan di Vihara Amitayus, Jalan Meranti, Minggu (23/2).
"Sudah 15 tahun berlalu, namun Jalan Meranti, Gang Sriwijaya, Jalan Meranti Gang Bengkok, paritnya tumpat. Jika hujan turun, kawasan tersebut menjadi langganan banjir," keluh Rada, warga Sekip, Kecamatan Medan Petisah.
Meski banyak warga mengeluh, lanjutnya, dan menyampaikan kondisi ini kepada pihak bersangkutan, sampai saat ini tidak juga ditanggapi pihak Pemko Medan. "Padahal, persoalan tersebut sudah berulangkali disampaikan dalam musrembang. Kami mohon semoga keluhan ini ditanggapi dengan direalisasikannya pembangunan parit baru," pintanya kepada Dr. Lily MBA.
Keluhan senada disampaikan Effendi, Warga Sei Putih Timur II. Di Jalan Meranti, Gang Bengkok tersebut sampai sekarang saluran airnya tumpat semua. "Kondisi ini sudah diketahui oleh kepala lingkungan, pihak kelurahan. Namun tetap saja tidak ada tindakan," cetusnya bernada gusar.
Warga lainnya, Purnama Sitompul yang tinggal di Jalan Pabrik Padi mengeluhkan jika di kawasan mereka tinggal sering dilanda banjir. Sumber penyebabnya, dikarenakan parit yang terdapat di kawasan mereka itu ditutup begitu saja. "Setelah dibuat jembatan baru di kawasan kami, akhirnya parit itu semakin kecil. Jadi saat hujan tiba, ya jadi banjir. Jika parit dilebarkan mungkin kawasan tersebut tidak lagi banjir," ujarnya.
Elisa warga Sei Putih Timur mengeluhkan jika di kawasan tempat tinggalnya terdapat dua parit di kiri dan kanan. Pasca dilakukan pembongkaran parit di sisi kiri menyebabkan jalan di kawasan itu jadi tidak lurus, bergelombang dan berlobang. "Yang berbahaya saat hujan turun, jalan yang bergelombang dan berlobang itu bisa membuat warga yang melintas terperosok. Persoalan ini juga sampai sekarang juga tidak ditanggapi oleh pihak yang berkompeten," katanya.
Menyahuti keluhan warga tersebut, Dr. Lily MBA mengatakan terkait parit tersumbat disarankan agar masyarakat juga ambil bagian bergotong royong membersihkan parit tersebut. "Kalau dari kelurahan ada yang mengajak warga bergotong royong, masyarakat harus mau, bekerja bersama sama demi kepentingan bersama," saran politisi PDI Perjuangan asal Dapil I meliputi, Medan Petisah, Medan Barat, Medan Baru dan Medan Helvetia itu.
Jika setelah dilakukan pembersihan namun tetap saja tersumbat, lanjut anggota Komisi II DPRD Medan itu, nanti akan disampaikan kepada instansi terkait untuk melakukan normalisasi di parit-parit yang tumpat tersebut.
Dalam Reses tersebut turut dihadiri mewakili Dinas Kesehatan Kota Medan, Dinas Sosial Kota Medan, para Ketua Ranting PDI Perjuangan. (
mc)
(WITA)