Akses ke Silalahi Danau Toba Belum Terbuka (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Sidikalang - Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daeeah (BPBD) Kabupaten Dairi, Hotmaida Butar-Butar, Selasa (25/2) mengatakan, penanganan longsor di ruas jalan menghubungkan Sidikalang-Silalahi Kecamatan Silahisabungan sedang dilakukan.
“3 titik atau gundukan longsor sudah selesai di Lae Pondom. Saat ini, pemindahan material di titik ke 4 tengah berlangsung,” kata Hotmaida melalui telepon.
Dia menyebut, belum bisa dipastikan apakah akses menuju Silalahi Danau Toba tersebut bisa tuntas hari ini. Volume kerjanya sangat berat. Belum bisa dipastikan berapa banyak titik longsor menuju permukiman.
“BPBD, Dinas PU dan Lingkungan Hidup kerja ekstra di lapangan,” ujar Hotmaida.
Dijelaskan, alat berat dan pendukung diantaranya chainsaw serta sejumlah personel dikerahkan ke lapangan. Sebagian beban dikerjakan secara mannual. Diantaranya, memotong dan membuang tumpukan kayu.
Sebagaimana disampaikan Kepala Pos Polisi Silalahi, Aiptu Marihat Munthe, Desa Silalahi 2 Kecamatan Silahisabungan diterjang banjir bandang, pagi tadi. Area terparah terjadi di Dusun Sialaman.
“Kondisi terparah menyasar 3 unit rumah. Bangunan tersebut dipenuhi batu bercampur lumpur. Pekarana rumah masyarakat becek dan berbatu,” kata Munthe.
Dia menginformasikan, Desa Silalahi 2 terisolasi. Sebanyak 5 ton ikan nila gagal dipasarkan ke Sidikalang dan sekitarnya. Padahal, hari ini merupakan puncak ‘onan (pasar)” di Sumbul. Ikan tersebut sebelumnya telah dipacking dan siap dijual.
Selain itu, sejumlah fasilitas pendukung parawisata Danau Toba milik masyarakat, porak-poranda.
“Fasilitas parawisata termasuk pondok banyak hancur,” kata Munthe.
Kepala Desa Paropo 1, Heheraya Sihaloho mengabarkan, akses menuju Paropo dan Merek sudah mulai terbuka. Hanya saja, pengendara harus hati-hati.
“Masih satu arah yang bisa dilalui. Masih ukuran 1 mobil bisa lewat,” kata Heheraya.
(SSR/RZD)