Demikian disampaikan Ketua ISK, Jae Chandra usai pelantikan pengurus masa bakti 2025-2027 di Jalan S. Parman, Medan, Minggu (2/3/2025) malam.

Jae Chandra didampingi Sekretaris, Mahes Sharma dan Bendahara, Harpreet Singh dalam kesempatan itu memberikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang secara aktif memberikan dukungan, sehingga organisasi ini dapat terus berkembang serta meningkatnya jumlah bantuan yang diberikan dari waktu ke waktu.

Atas nama organisasi dan pribadi, ungkapnya kami memberikan apresiasi kepada sejumlah tokoh yang hadir pada kesempatan itu, di antaranya Anggota DPRD Medan yang juga sebagai Penasehat ISK, Rommy Van Boy, Jaswant Kumar, Dr. A Nada Rajen, Kalipa, Pembina RK Manoraj, Penasehat Hukum ISK, Jewita Sonia SH, Ketua Limpol dan tokoh lainnya.

Dia mengungkapkan, berdirinya organisasi filantropi ini berawal dari pertemuan 11 tokoh keturunan India sekitar 2017 lalu yang menggagas dibentuknya satu organisasi sosial yang dapat memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Atas inisiasi ini, lalu pada 2018 Yayasan Indian Social Komunitas terbentuk dan ternyata mendapat dukungan sangat baik dari berbagai pihak,” ungkapya.

Dia menyampaikan keinginannya untuk menjadikan Yayasan ISK ini menjadi organisasi yang berdedikasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang membutuhkan, di antaranya dengan menyediakan pelayanan sosial yang berkualitas, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kepedulian sosial, dan mengembangkan kerja sama dengan pihak-pihak lain untuk mencapai tujuan sosial.

Karena itu, sebutnya beberapa tujuan yang ingin dicapai yakni mengembangkan program pelayanan sosial yang lebih komprehensif, termasuk program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi pangan ; Meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak lain, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan perusahaan-perusahaan swasta; Mengembangkan program pelayanan sosial yang lebih berkelanjutan dan mandiri.

Meningkatnya dukungan dari berbagai pihak ini, sebut Jae Chandra dapat dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kasus yang dapat diselesaikan beserta dana yang berhasil disalurkan kepada yang membutuhkan. “Walau baru berdiri sekitar 7 tahun, tapi ISK berhasil membantu menyelesaikan kasus sebanyak 8.459 kasus dengan dana yang tersalurkan sebanyak Rp. 3.569 Miliar lebih,” ungkapnya.

Dia pun merincikan perjalanan bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat tersebut, di awali pada tahun 2018 yang ketika itu baru berhasil membantu 75 kasus di masyarakat dengan total anggaran senilai Rp 34 juta.

Kemudian seiring waktu dan komitmen filantropi ISK kepada masyarakat, maka pada 2019 jumlah kasus yang dibantu mencapai 458 kasus dengan total dana yang tersalurkan sebanyak Rp. 365 juta lebih. Pada 2020 meningkat menjadi 714 kasus dengan anggaran senilai Rp. 487 juta lebih.

Pada 2021, ISK kembali melakukan penggalangan dana untuk pengadaan satu unit mobil ambulan, dan berhasil terkumpul Rp. 200 juta lebih dalam waktu 16 hari. Juga di tahun ini, kami membantu penyelesaian 1.148 kasus dengan dana yang terkumpul sebanyak Rp. 685 Juta.

Selanjutnya tahun 2022, ISK berhasil membantu sebanyak 2291 kasus kkembali meningkat menjadi 2.389 kasus dengan anggaran senilai Rp. 770 juta lebih. Peningkatan kasus yang dibantu juga terjadi pada 2024, yakni sebanyak 2.407 kasus dengan anggaran senilai Rp. 691 juta lebih.

Dalam kesempatan itu Jae Chandra mengungkapkan cita-citanya agar Yayasan ISK ini dapat memiliki gedung serba guna sendiri untuk dijadikan Kantor Yayasan Indian Sosial Komunitas Indonesia.

“Di gedung itu nantinya dapat dijadikan tempat belajar dan mengajar, juga menyediakan klinik kesehatan. Juga kita punya tempat tinggal untuk mereka yang tidak mempunyai tempat tinggal,” sebutnya.

(RMD/NAI)