Antonio Guterres Serukan Aksi Bela Hak Perempuan

Antonio Guterres Serukan Aksi Bela Hak Perempuan
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, berbicara pada jumpa pers di Markas Besar PBB, di New York, 28 Februari 2025. (ANTARA/Xinhua/Foto PBB-HO Manuel Elias)

Analisadaily.com, New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, menyerukan serangkaian tindakan untuk membela dan memajukan hak-hak semua wanita dan anak-anak perempuan, menjelang Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada Sabtu 8 Maret 2025.

"Jadi, pada Hari Perempuan Internasional ini, marilah kita dengarkan suara-suara wanita dan anak-anak perempuan di seluruh dunia, dan selalu memilih bertindak daripada bersikap apatis. Mari kita wujudkan visi Deklarasi Beijing. Mempercepat aksi. Dan maju ke depan, untuk setiap wanita, untuk setiap anak perempuan, untuk semua orang, di mana pun mereka berada," kata Guterres dilansir dari Antara, Sabtu (8/3).

"Kita berkumpul hari ini bukan hanya untuk merayakan Hari Perempuan Internasional, tetapi untuk melangkah maju, tangguh, bersatu, dan tak tergoyahkan dalam upaya kita untuk mencapai kesetaraan, pembangunan, dan perdamaian bagi semua perempuan di mana pun mereka berada demi kepentingan umat manusia," ungkap Guterres dalam sambutannya di sebuah acara di Markas Besar PBB di New York, Jumat (7/3).

Kata dia, tahun ini memperingati 30 tahun konferensi penting, yaitu Konferensi Dunia PBB tentang Perempuan yang diselenggarakan di Beijing, China, pada 1995, dan penegasan kembali bahwa hak-hak perempuan adalah hak asasi manusia.

Sejak saat itu, perempuan telah mendobrak berbagai hambatan, menghancurkan batasan-batasan, dan membentuk kembali masyarakat, ujar sekjen PBB tersebut.

"Namun, pencapaian yang diperjuangkan dengan susah payah ini masih rapuh, dan masih jauh dari cukup," ucapnya.

Guterres mengatakan bahwa kekerasan, diskriminasi, dan ketimpangan ekonomi masih membelenggu masyarakat kita.

"Seperti yang kita lihat di setiap sudut dunia, dari penolakan hingga kemunduran, hak-hak perempuan sedang diserang. Diskriminasi yang sudah berlangsung selama berabad-abad diperburuk oleh ancaman-ancaman baru," paparnya. "Alih-alih menjadikan hak-hak kesetaraan sebagai arus utama, kita justru menyaksikan bagaimana chauvinisme dan misogini menjadi arus utama."

"Kita tidak bisa tinggal diam saat kemajuan yang telah dicapai dihancurkan. Kita harus melawan," tegasnya.

Guterres menegaskan komitmennya terhadap Seruan Nyata untuk Kesetaraan Gender (Gender Equality Clarion Call), yang merupakan bagian dari Rencana Akselerasi Kesetaraan Gender di seluruh Sistem PBB, yakni janji yang berani dan mendesak untuk membela dan memajukan hak-hak semua wanita dan anak-anak perempuan.

"Jadi, pada Hari Perempuan Internasional ini, mari kita dengarkan suara-suara wanita dan anak-anak perempuan di seluruh dunia, dan selalu memilih bertindak daripada bersikap apatis. Mari kita wujudkan visi Deklarasi Beijing. Mempercepat aksi. Dan maju ke depan untuk setiap wanita, untuk setiap anak-anak perempuan, untuk semua orang, di mana pun mereka berada," tutur Guterres.

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi