Pakkat: Pahit, Tapi Menu Favorit di Bulan Ramadan

Pakkat: Pahit, Tapi Menu Favorit di Bulan Ramadan
Pakkat (Analisadaily/Hairul Iman Hasibuan)

Analisadaily.com, Padangsidimpuan - Saat bulan Ramadan tiba, ada satu makanan khas yang selalu hadir di meja makan masyarakat Kota Padangsidimpuan—Pakkat.

Rotan muda ini memang memiliki rasa pahit, tetapi ketika dibakar dan diolesi campuran cabai, bawang, serta kecap asin, rasanya menjadi nikmat dan menggugah selera.

Pakkat biasanya dijadikan lauk pendamping nasi dan gulai saat berbuka puasa.

Meski berasal dari tanaman liar yang tumbuh di hutan belantara dan sering dikonsumsi kawanan gajah, bagi masyarakat, pakkat justru menjadi hidangan istimewa yang selalu dinanti.

Setiap Ramadan, banyak warga yang tiba-tiba beralih profesi menjadi pedagang pakkat.

Tidak sulit menemukan penjualnya, hampir di setiap persimpangan jalan Kota Padangsidimpuan ada yang menjajakan pakkat, terutama saat menjelang waktu berbuka.

Aroma khas dari rotan yang dibakar di tempat jualan semakin menggoda siapa saja yang melintas untuk membelinya.

Fahmi Hasibuan (41), seorang pedagang pakkat di Jalan Kenanga, mengaku sudah bertahun-tahun menjual pakkat setiap Ramadan.

“Alhamdulillah, untungnya lumayan untuk menambah nafkah keluarga,” ujarnya.

Tahun ini, harga pakkat mengalami kenaikan. Jika sebelumnya tiga batang dijual seharga Rp10 ribu, kini satu batang saja dibanderol Rp5 ribu.

Namun, menurut Fahmi, hal itu tidak mengurangi minat pembeli. “Meski harga naik, tetap laris manis,” katanya.

Bagi sebagian masyarakat, berbuka puasa tanpa pakkat terasa kurang lengkap. Lenni Siregar (45), warga Jalan Kenanga, mengaku selalu menghadirkan pakkat sebagai menu utama di rumahnya.

“Makan nasi usai berbuka rasanya hambar kalau tidak ada pakkat yang dicampur cabai, bawang, dan kecap asin,” ungkapnya.

Hal senada juga diutarakan Irul (47), warga Padangsidimpuan lainnya. Baginya, pakkat bukan sekadar makanan, tetapi sudah menjadi bagian dari tradisi berbuka puasa.

“Setiap Ramadan, saya tidak pernah absen makan pakkat,” katanya.

Meski pahit, pakkat tetap menjadi menu favorit yang selalu dinanti. Rasanya yang khas, aroma bakarnya yang menggoda, serta tradisi yang sudah mengakar membuat pakkat terus bertahan sebagai hidangan istimewa di bulan suci Ramadan.

(HIH/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi