Kolaborasi Strategis Mempercepat Investasi di Sektor Energi Baru Terbarukan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - reNIKOLA Primer Energi (rPE) mengambil langkah strategis dalam mempercepat investasinya di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui penandatanganan perjanjian Build-Own-Operate-Transfer (BOOT) dengan Karya Pratama Niagajaya (KPNJ) yang merupakan bagian dari Mahkota Group.
Kolaborasi ini semakin memperkuat kehadiran reNIKOLA pada bidang bioenergi di Indonesia serta menandai awal dari kemitraan jangka panjang antara reNIKOLA dengan Mahkota Group dalam upaya mendorong dekarbonisasi industri kelapa sawit di Indonesia.
Perjanjian ini secara resmi ditandatangani oleh Direktur Utama rPE, Khong Ho Ming, dan Direktur Utama KPNJ, Usli. Perjanjian BOOT ini merupakan langkah penting bagi rPE dalam mengembangkan EBT, serta memperkuat komitmen dalam mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan mendorong solusi energi berkelanjutan di Indonesia.
Dengan total investasi yang diperkirakan mencapai USD 6 juta, proyek ini akan memanfaatkan limbah cair pabrik kelapa sawit (POME) dari pabrik kelapa sawit KPNJ untuk menghasilkan lebih dari 108.000 MMBtu biomethane serta mengurangi emisi CO2 sekitar 40.000 ton per tahunnya.
Proyek ini menjadi yang pertama dari banyak proyek lainnya yang akan datang antara reNIKOLA dan Mahkota Group dalam mewujudkan visi bersama dalam pengembangan energi berkelanjutan dan pengurangan karbon di Indonesia.
Informasi diperoleh, Kamis (13/3), reNIKOLA Group secara strategis memperluas portofolionya di bidang EBT dengan menargetkan pengembangan 40 proyek dalam tiga tahun ke depan melalui investasi yang mencapai lebih dari USD 240 juta.
Didukung oleh B.Grimm Power, pemegang 45% saham, reNIKOLA Holding Sdn. Bhd. berada dalam posisi kuat untuk menjalankan proyek EBT berskala besar di Indonesia. B.Grimm Power merupakan salah satu pemain utama di sektor EBT dengan pengalaman lebih dari 146 tahun.
Dukungan finansial dan keahlian teknis dari B.Grimm Power semakin memperkokoh langkah-langkah pengembangan EBT oleh reNIKOLA. CEO rPE, Mohd Amran bin Mohd Yusof, menekankan pentingnya pengembangan ini dengan menyatakan, "Di reNIKOLA, misi kami adalah mempercepat transisi energi bersih melalui investasi strategis dan pengembangan teknologi.”
“Setelah mengukuhkan kehadiran kami di Sumatera, saat ini kami memperluas cakupan ke Kalimantan, menandai lompatan signifikan dalam komitmen kami untuk memperkuat infrastruktur energi terbarukan di Indonesia. Proyek-proyek ini akan memainkan peran penting dalam transformasi energi terbarukan Indonesia, sekaligus memberikan manfaat ekonomi dan lingkungan yang berkelanjutan," sambungnya.
Direktur rPE, Nengah Rama Gautama, menambahkan, "Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) serta pemerintah Indonesia. Kolaborasi dengan KPNJ yang merupakan langkah penting bagi kami, dan kami berharap dapat mereplikasi model ini di berbagai pabrik kelapa sawit lainnya di bawah Mahkota Group.”
“Tujuan kami adalah membangun kemitraan jangka panjang yang secara signifikan dapat mengurangi emisi karbon sekaligus meningkatkan ketahanan energi," lanjutnya.
Direktur Utama KPNJ, Usli, menyatakan, pihaknya sangat antusias untuk berkolaborasi dengan rPE dalam proyek inovatif ini. Karena ini adalah proyek biomethane yang bertujuan untuk memelopori inisiatif dekarbonisasi perusahaan.
“Kemitraan ini selaras dengan komitmen kami dalam menerapkan praktik berkelanjutan dan mengurangi emisi karbon. Kami yakin kolaborasi ini akan menjadi tolak ukur baru di sektor energi terbarukan Indonesia serta memberikan dampak positif yang besar baik bagi perusahaan, lingkungan, masyarakat maupun pemerintahan,” pungkasnya.
(JW/RZD)