Bobby Nasution saat memimpin RUPS perdana Bank Sumut (Analisa/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Gubernur Sumatera Utara yang baru dilantik, Bobby Nasution, untuk pertama kalinya memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Sumut, Rabu (20/3/25).
Dalam rapat ini, menyepakati penggunaan laba setelah pajak untuk pembagian dividen tunai sekitar Rp 629,8 miliar kepada para pemegang saham.
Besaran dividen tunai yang dibagikan kepada kabupaten/kota dan provinsi tahun ini mencapai 85% dari total laba (setelah pajak), lebih tinggi dari besaran yang direncanakan. Dan sisanya sebesar 15% atau Rp 111 miliar sebagai cadangan umum.
Selain itu, RUPS yang digelar di Kantor Pusat Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol, Kota Medan, Kamis (20/3/2025) itu, juga menyetujui pembayaran tantiem pengurus sebesar 7,50% dari pencapaian laba bersih tahun buku 2024 dengan pajak penghasilan menjadi beban masing-masing penerima tantiem.
Dalam RUPS Tahunan ini juga menyetujui pencadangan biaya untuk pembayaran tantiem pengurus sebesar 7,50% dari pencapaian laba bersih tahun buku 2025 dan ditetapkan melalui RUPS. Pajak penghasilan menjadi beban masing-masing penerima tantiem.
Rapat ini menjadi momentum penting karena dihadiri oleh para bupati dan walikota se-Sumatera Utara, sebagian di antaranya juga baru pertama kali mengikuti RUPS sebagai pemegang saham daerah.
Di bawah kepemimpinan Bobby Nasution selaku Pemegang Saham Pengendali (PSP), RUPS menghasilkan berbagai keputusan strategis yang menjadi landasan bagi pertumbuhan Bank Sumut ke depan.
Salah satu keputusan utama adalah menyetujui Laporan Keuangan Tahun Buku 2024, yang mendapat opini "Wajar dalam Semua Hal yang Material" dari Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Hanny Erwin & Sumargo.
Selain itu, RUPS juga menyetujui pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (Acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas pengelolaan Bank Sumut sepanjang tahun 2024.
Dalam upaya memperkuat permodalan dan ekspansi bisnis, RUPS menyetujui penerbitan Obligasi Senior senilai maksimal Rp1 triliun pada 2025, dengan mempertimbangkan faktor likuiditas dan kondisi pasar.
Selain itu, Dewan Komisaris diberikan kewenangan menyetujui penerbitan saham yang telah disetor penuh oleh pemegang saham, yang akan dituangkan dalam Notulen Rapat Dewan Komisaris dan didaftarkan ke Kemenkumham sesuai regulasi.
Bank Sumut juga telah menyusun Rencana Aksi Pemulihan (Recovery Plan) Tahun Buku 2024, sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 5 Tahun 2024, untuk memperkuat ketahanan bank terhadap potensi risiko di masa depan.
Dari sisi pengelolaan keuangan, RUPS memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik independen dalam pelaksanaan audit keuangan 2025.
Selain itu, sebagai bagian dari strategi permodalan, RUPS menyetujui izin prinsip untuk aksi korporasi melalui Private Placement dengan penerbitan Saham Seri B, meskipun pelaksanaannya tetap memerlukan persetujuan RUPS lebih lanjut.
Dalam pidatonya, Bobby Nasution menekankan pentingnya Bank Sumut bertransformasi menjadi bank daerah yang lebih kompetitif dan mampu berkontribusi besar terhadap pembangunan Sumatera Utara.
"Bank Sumut bukan sekadar bank milik daerah, tetapi harus menjadi pilar utama dalam menopang pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. Penguatan modal, efisiensi, dan tata kelola yang baik adalah kunci agar Bank Sumut terus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat," ujar Bobby.
Dengan kepemimpinan baru di tingkat provinsi dan daerah, serta keputusan-keputusan strategis yang dihasilkan dalam RUPS ini, Bank Sumut diharapkan semakin solid dalam menghadapi tantangan industri perbankan serta terus berkontribusi bagi pembangunan ekonomi di Sumatera Utara.
Direktur Utama Bank Sumut, Babay Parid Wazdi, menyampaikan apresiasi tinggi atas arahan dan bimbingan Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan tersebut.
"Segala masukan, analisis, dan pemikiran yang disampaikan oleh pemegang saham sangat berharga bagi pihaknya dalam meningkatkan kinerja Bank Sumut sebagai bank milik masyarakat Sumatera Utara," katanya didampingi Hadi Sucipto (Direktur Pemasaran), Arieta Aryanti (Direktur Keuangan & Teknologi Informasi), Eksir (Direktur Kepatuhan) dan Syafrizalsyah (Direktur Bisnis & Syariah). Juga hadir Suwandi (Sekretaris Perusahaan).
Menurut Babay, Bank Sumut akan mematuhi dan menindaklanjuti seluruh masukan yang diberikan, terutama terkait strategi ekspansi, efisiensi operasional, dan penguatan permodalan. Ia juga menekankan pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan kepentingan pemegang saham, termasuk dalam pengelolaan laba dan mekanisme penyaluran dividen agar tetap memberikan manfaat maksimal bagi daerah.
(NS/BR)