Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution bersama Menteri Sosial Republik Indonesia Saifullah Yusuf meninjau Kampus V Universitas Islam Negeri Sumut (UINSU) di Jalan Leuser Kota Tebingtinggi, Jumat (11/4). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tebing Tinggi - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution bersama Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf meninjau lokasi Sekolah Rakyat di Kampus V Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-SU) di Tebingtinggi. Hingga saat ini sudah ada 21 Kabupaten/Kota di Sumut yang mengusulkan Sekolah Rakyat.
"Kami dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara melaporkan bahwa pada hari ini sudah ada 21 kabupaten/kota yang mengusulkan sekolah rakyat," kata Bobby Nasution, saat meninjau Sekolah Rakyat di Kampus UINSU Jalan Leuser Kota Tebingtinggi, Jumat (11/4). Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto.
Bobby mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto yang telah memilih Provinsi Sumut sebagai tempat penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
"Ini luar biasa. Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan rakyat di Sumut, merasakan pendidikan, sehingga anak-anak yang tidak mampu bisa meraih apa yang menjadi cita-citanya kelak," kata Bobby.
Bobby pun berharap, Sekolah Rakyat nantinya sesuai yang dicita-citakan Presiden bahwa bagaimana orang miskin tidak merasa lapar, dompetnya tebal, dan semua ini bisa dimulai dari tingkat pendidikan.
"Karena itu kami sangat menginginkan dari 21 usulan, semuanya bisa dibangun. Sementara daerah yang tidak mengusulkan bukan tidak mau, namun karena keterbatasan aset, mereka sedang melakukan pengadaan lahan ataupun penambahan lahan untuk Sekolah Rakyat," ucap Bobby.
Pemprov Sumut, lanjut Bobby, mempunyai beberapa aset yang dilengkapi asrama, tempat tinggal, ada tempat pelatihan yang bisa digunakan. Aset tersebut berada di Kota Medan. Aset lainnya adalah merupakan milik kabupaten/kota.
Sementara Mensos Saifullah Yusuf menyampaikan Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi keluarga di tingkat desil 1 dan 2. Artinya bagi keluarga miskin ekstrem dan miskin. Targetnya setiap daerah terdapat Sekolah Rakyat.
Namun untuk sementara ada 53 Sekolah Rakyat yang rencananya dibangun di sejumlah daerah di Indonesia, salah satunya di Kota Tebingtinggi. Jenjang sekolahnya, kata Mensos yang akrab disapa Gus Ipul itu, mulai dari SD, SMP, hingga SMA dengan kapasitas 1.000 siswa dan dilakukan bertahap.
"UIN Sumut di Kota Tebingtinggi adalah usulan dari Marahalim Harahap yang merupakan Ketua PB NU Sumut. Saya ke sini langsung cek lokasinya. UIN Sumut ini akan menjadi lokasi Sekolah Rakyat," ucapnya.
Untuk mendirikan Sekolah Rakyat, Kemensos mensyaratkan luas lahan yang disediakan sedikitnya 6 hektare. Jika lebih, maka akan lebih bagus. Untuk UIN Sumut di Kota Tebingtinggi ini, sesuai apa yang dikatakan Walikota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih, bahwa akan dilakukan perluasan lahan untuk Sekolah Rakyat.
"Saya menangkapnya gagasan ini untuk memuliakan orang miskin dan bangkitnya wong cilik pada Indonesia emas. Indonesia emas tidak akan tercapai tanpa kebangkitan wong cilik," ucapnya.
Sementara itu Rektor UINSU Medan Nuhayati menjelaskan bahwa UINSU yang berlokasi di Kota Tebingtinggi Tinggi adalah kampus kelima. Kampus ini sebelumnya adalah bekas bangunan akademi kebidanan. Sehingga ada fasilitas-fasilitas yang tersedia seperti asrama, laundry, dan lainnya.
"Fasilitas memang belum lengkap, daya tampungnya bisa mencapai 300 siswa," ucap Nurhayati.
Menanggapi hal itu Walikota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih mendukung program Presiden RI tentang Sekolah Rakyat. Ia menyebutkan bahwa bangunan UINSU merupakan aset Pemko Tebingtinggi yang sudah dihibahkan ke UINSU.
"Insya Allah bisa kita penuhi, kita realisasikan perluasan lahan untuk Sekolah Rakyat. Dan untuk saat ini, Pemkot Tebingtinggi juga mengusulkan Sekolah Rakyat kepada Gubernur Sumut," pungkasnya.
(JW/CSP)