Sistem Anti-doping AS Masih Jauh dari Sempurna

Sistem Anti-doping AS Masih Jauh dari Sempurna
Presiden Badan Anti-Doping Dunia (WADA) Witold Banka berbicara dalam konferensi pers di Paris, Prancis (25/7/2024). (ANTARA/Xinhua/Wu Huiwo/aa)

Analisadaily.com, Warsawa - Presiden Badan Anti-Doping Dunia, Witold Banka, mengatakan sistem anti-doping Amerika Serikat (AS) masih jauh dari sempurna.

"Kritikus terbesar kami adalah CEO Badan Anti-Doping Amerika (American Anti-Doping Agency/USADA) Travis Tygart, yang telah memimpin kampanye anti-WADA selama bertahun-tahun. Masyarakat tampaknya telah menyadari bahwa tujuannya mungkin untuk mengalihkan perhatian dari masalah mereka sendiri. Sistem anti-doping Amerika masih jauh dari sempurna," kata Banka kepada media Polandia, Sportowe Fakty (Sport Facts) pada Jumat (11/4).

"Selama bertahun-tahun, kami telah menunjukkan bahwa sistem anti-doping, misalnya di olahraga perguruan tinggi Amerika, NCAA, sangat lemah. Tidak ada tes darah, tidak ada tes di luar kompetisi, para atlet tidak diwajibkan untuk memberikan informasi tentang keberadaan mereka, NCAA bukanlah penandatangan Kode Anti-Doping Dunia," sambung Banka dilansir dari Antara, Senin (14/4).

Ia melanjutkan sekitar 90 persen atlet Amerika tidak tunduk pada kode anti-doping yang disebutkan di atas. Beberapa dari mereka hanya dites saat mereka menjadi atlet Olimpiade atau sesaat sebelumnya.

Pada 18 Maret, WADA menegaskan kembali posisinya menentang politisasi olahraga dan mengambil sikap tegas untuk mendukung keputusan terkait kasus kontaminasi yang melibatkan perenang China pada Simposium Tahunan ke-19 di Lausanne, Swiss.

"Kami jauh lebih kuat dan lebih efektif saat ini dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Sistem anti-doping kami merupakan sistem hukum yang paling selaras di dunia. Bagi saya, nilai terbesarnya adalah independensi WADA dan saya tidak akan mengizinkan siapa pun untuk melanggarnya, bahkan negara adidaya sekalipun," ujar dia.

Banka terpilih sebagai presiden WADA pada Mei 2019. Masa jabatannya kemudian diperpanjang untuk satu periode lagi. Pada 29 Mei, ia berpotensi mencatat sejarah sebagai orang pertama yang terpilih untuk tiga kali masa jabatan sebagai kepala WADA.

(ANT/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi