Festival Laras Sembah Contoh untuk Generasi Muda Tingkatkan Kreativitas Seni Budaya

Festival Laras Sembah Contoh untuk Generasi Muda Tingkatkan Kreativitas Seni Budaya
Festival Laras Sembah Contoh untuk Generasi Muda Tingkatkan Kreativitas Seni Budaya (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Sejumlah orangtua lanjut usia (lansia) aktif berpartisipasi dan berkreativitas bidang seni budaya bertemakan lingkungan hidup dalam acara Festival Laras Sembah, yang digelar Jumat -Sabtu (17-18/4/2025), di Jambur Ribu, Jalan Kapiten Purba, Kelurahan Mangga, Kecamatan Medan Tuntungan.

Kegiatan ini dilakukan agar para orangtua yang sudah memiliki banyak pengalaman tersebut bisa menjadi contoh bagi generasi anak cucu di masa depan sehingga bisa melaksanakan kegiatan serupa yang bermanfaat bagi seni budaya, lingkungan hidup serta ekonomi kreatif

Dalam festival ini sejumlah lansia berpartisipasi dalam kegiatan, di antaranya workshop seni rupa mengelola serat limbah, merias serat limbah bersama Lansia, pameran karya seni rupa para lansia, panggung rakyat serat limbah, performing arts Lansia ‘Kami Bukan Limbah’, layar tancap film dokumentasi ‘Laras Sembah’ dan kegiatan lainnya.

Farida Lisa Purba sebagai inisiator Festival Laras Lembah, kegaitan ini didukung atas dana manfaat dari Kementerian Kebudayaan RI. Festival Laras Sembah merupakan kegiatan seni budaya pengolahan limbah menjadi karya sendiri, melibatkan lansia, dengan memanfaatkan Jambu Ribu yang berlokasi dekat dengan Sungai Bekala.

“Kegiatan ini untuk memberikan teladan kepada anak cucu tentang pentingnya lingkungan sungai,” ucapnya.

Dia juga menambahkan, ada anggapan bahwa para Lansia tidak lagi produktif. Lansia sudah dianggap tidak produktif dan terkesan disisihkan karena itulah kegiatan ini juga sebagai rekreasi dan menumbuhkembangkan potensi kreatif tumbuh kembang lansia.

"Dengan kematangan dan pengalaman hidup lansia, kita posisikan lansia sebagai agen perubahan. Manfaat kegiatan ini, untuk memberdayakan para lansia sebagai insan produktif,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah II Sumatera Utara, Sukronedi, menyatakan senang dan mengapresiasi keaktifan para lansia.
“Kami merasa senang bapak ibu lansia masih bisa memberikan upayanya memberikan upaya kreatif dan inovatifnya yang bisa produktif untuk nantinya bisa memanfaatkan untuk juga menjaga kelestarian lingkungannya,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, dia mendorong para seniman budaya bisa melakukan banyak kegiatan untuk pemajuan kebudayaan

“Anggaran untuk fasilitasi pemajuan kebudayaan juga tidak dilakukan efisiensi. Karena itu kami berharap teman-teman seniman budayawan bisa mengajukan kegiatan. Kami ada tim seleksi nanti. Untuk teman-teman seniman budayawan, bisa melakukan pemajuan kebudayaan karena itu ami juga mendorong teman teman seniman terus berekspresi sehingga teman teman bisa melakukan pemajuan kebudayaan di Sumatera Utara,” tambahnya.

Kadis Pariwisata Odie Batubara mewakili Wali Kota Medan Rico Waas, menyatakan senang dengan kegiatan positif yang dilakukan, khususnya oleh orangtua usia lanjut. Menurutnya, kegiatan ini memang harus dikomitmenkan agar bisa diregenerasikan.

"Ini bisa diregenerasikan ke anak cucu kita dan juga harus komitmen. Karena ini ada kebudayaan, lingkungan hidup, dan pariwisatanya ada. Ibu-ibu sangat bisa untuk mendorong bagaimana kegiatan ini bisa diregenerasikan ke anak cucu kita di bawah,” jelasnya.

(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi