Menuju Swasembada Aluminium, Inalum Terima Pengiriman Perdana Alumina dari BAI

Menuju Swasembada Aluminium, Inalum Terima Pengiriman Perdana Alumina dari BAI
Menuju Swasembada Aluminium, Inalum Terima Pengiriman Perdana Alumina dari BAI (Analisadaily/Alpian)

Analisadaily.com, Batubara - Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) resmi menerima pengiriman perdana alumina sebanyak 21.000 ton dari Borneo Alumina Indonesia (BAI), Selasa (29/4).

Momentum ini menjadi penanda penting dalam upaya hilirisasi industri dan kemandirian aluminium nasional.

Pengiriman perdana ini disambut dalam sebuah seremoni bertema "Langkah Strategis Menuju Swasembada Aluminium" di fasilitas produksi Inalum di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Acara dihadiri sejumlah pejabat strategis, termasuk jajaran direksi dan komisaris perusahaan-perusahaan BUMN yang tergabung dalam ekosistem Mining Industry Indonesia (Mind ID).

Komisaris Utama Inalum, Musa Bangun, menyebut pengiriman ini sebagai lompatan besar.

"Dulu kita bergantung pada impor bahan baku. Kini, kita mampu memenuhi kebutuhan sendiri berkat hilirisasi yang terus digalakkan pemerintah," ujarnya.

Direktur Utama Inalum, Ilhamsyah Mahendra, menjelaskan bahwa pengolahan aluminium kini berjalan melalui sinergi penuh antar-BUMN.

“Bauksit dari Antam diproses oleh BAI menjadi alumina, lalu Inalum mengolahnya menjadi aluminium. Distribusi pun ditangani oleh Sinergi Mitra Lestari. Ini bentuk nyata kolaborasi yang terintegrasi,” jelasnya.

Ilhamsyah juga menegaskan, pengiriman alumina dari BAI akan dilakukan secara berkala hingga kapasitas penuh tercapai. Hal ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor secara signifikan dan meningkatkan ketahanan pasokan domestik.

Lebih lanjut, ia menyebut proyek ini memberikan kontribusi nyata terhadap ekonomi daerah.

“Diperkirakan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat sebesar satu persen per tahun dan membuka hingga 1.500 lapangan kerja,” katanya.

Pengiriman dari Port Kijing ke Kuala Tanjung ini juga mempertegas status proyek sebagai bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN), sekaligus mendukung tiga poin utama program Asta Cita Presiden Prabowo: penciptaan lapangan kerja, penguatan SDM, dan industrialisasi.

Direktur Operasi Inalum, Irfan Ermisyam, menambahkan bahwa alumina menyumbang sekitar 50 persen dari total biaya produksi aluminium.

“Sumber bahan baku lokal menekan biaya logistik dan memperbesar margin keuntungan,” ujarnya.

Direktur Pengembangan Usaha Inalum, Melati Sarnita, menyebut ini adalah kali pertama Indonesia memiliki sumber alumina dalam negeri.

“Kini, kita hampir menguasai seluruh rantai pasok produksi aluminium secara nasional. Ini bukan lagi wacana, tapi langkah konkret menuju kemandirian industri,” tegasnya.

Saat ini Inalum telah memenuhi 70 persen kebutuhan aluminium dalam negeri dan mengekspor 30 persen sisanya. Pengiriman berikutnya dijadwalkan dalam waktu dekat dan diharapkan dapat berjalan lebih optimal.

(AP/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi