Dari Lapangan Bola ke Panggung Pernikahan, Herna Pardede Bawa Etos Juang ke Dunia Dekorasi

Dari Lapangan Bola ke Panggung Pernikahan, Herna Pardede Bawa Etos Juang ke Dunia Dekorasi
Dari Lapangan Bola ke Panggung Pernikahan, Herna Pardede Bawa Etos Juang ke Dunia Dekorasi (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Siapa sangka semangat membara seorang supporter PSMS Medan bisa menjadi fondasi kuat dalam membangun bisnis dekorasi pernikahan? Inilah yang ditunjukkan oleh Herna Pardede, sosok inspiratif di balik Conrad7_project, vendor dekorasi yang kini semakin dikenal luas, khususnya di Medan.

Berawal dari kecintaannya terhadap dunia sepak bola, Herna Pardede tidak pernah membayangkan bahwa semangat di tribun akan membawanya menekuni dunia estetika dan keindahan. Terbiasa dengan atmosfer penuh semangat dan kerja sama tim. Nilai-nilai itu ternyata diakui Herna sangat relevan dalam menjalankan bisnis dekorasi.

Motivasi Herna untuk masuk ke dunia dekorasi muncul dari pengalaman pribadi. “Awalnya adik saya mau menikah di Medan. Tapi harga dekorasinya luar biasa mahal, sampai 300 juta hanya untuk acara kecil. Dari situ saya mulai berpikir, kenapa tidak bangun sendiri? Kebetulan kami punya gedung sendiri,” ujar Herna, dalam gelaran Wedding Nusantara 2025 by Boesa Management, Minggu (11/5/2025) di Plaza Medan Fair.

Namun lebih dari sekadar peluang bisnis, Herna juga prihatin terhadap banyaknya vendor nakal yang mengecewakan pelanggan. “Banyak yang ditipu, DP dibawa kabur. Makanya saya bangun jaringan vendor yang amanah dan profesional, agar industri ini makin dipercaya,” jelasnya.

Berbekal disiplin yang dibawa dari dunia bola, Herna menekankan bahwa bisnis dekorasi juga tak bisa asal-asalan. “Kalau di bola, satu kesalahan bisa bikin kalah. Di dekorasi, satu kelalaian bikin pengantin kecewa seumur hidup. Ini bukan sekadar bisnis, ini soal kepercayaan,” katanya.

Herna mengusung filosofi sederhana namun efektif: “Cepat, murah, mewah.” Dengan gedung dan perlengkapan sendiri, Herna mampu menekan harga tanpa mengorbankan kualitas. Bahkan di masa sulit seperti pandemi Covid-19, bisnisnya justru menunjukkan taring. “Saat vendor lain mundur, kami maju. Wedding tetap jalan karena itu kebutuhan dasar masyarakat,” ungkapnya.

Dalam menghadapi persaingan, Herna tidak hanya mengandalkan harga bersaing dan kualitas dekorasi, tetapi juga strategi pemasaran yang aktif. Mulai dari promosi di media sosial hingga ikut serta dalam berbagai pameran. “Branding itu penting. Orang harus tahu kita ada dan bisa dipercaya,” ujarnya.

Kolaborasi juga menjadi kunci. Herna menggandeng vendor lain seperti fotografer, desainer kebaya, hingga MUA untuk menciptakan paket yang lengkap dan saling mendukung. Meski begitu, ia tetap selektif. “Kita hanya bekerja sama dengan yang tahan banting dan konsisten. Bukan yang hanya bagus di awal tapi jeblok di akhir,” katanya tegas.

Untuk anak-anak muda Medan yang ingin memulai usaha, Herna berpesan, "kalau kamu punya kreativitas dan komitmen untuk memberikan layanan terbaik, bisnis ini sangat menjanjikan. Tapi jangan hanya ikut-ikutan. Harus tahan banting, teliti, dan terus belajar.”

Perjalanan Herna Pardede adalah bukti bahwa transformasi karier bisa membuahkan kesuksesan baru. Dari gemuruh stadion ke keheningan pelaminan, ia terus mencetak kemenangan—kali ini bukan dengan gol, tetapi dengan senyuman pengantin yang puas.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi