UUS Bank Sumut Sukses Tekan NPF Tiga Tahun Berturut-turut

UUS Bank Sumut Sukses Tekan NPF Tiga Tahun Berturut-turut
Jajaran Direksi Bank Sumut diabadikan (Analisa/istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Di tengah tekanan ekonomi nasional dan fluktuasi likuiditas sektor keuangan, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Sumut mencatatkan kinerja solid dalam mengendalikan risiko pembiayaan.

Dalam tiga tahun terakhir, rasio pembiayaan bermasalah atau Non-Performing Financing (NPF) berhasil ditekan secara konsisten, dari 10,93 persen pada tahun 2022 menjadi 7,45 persen di tahun 2023, lalu turun lagi ke 6,70 persen di tahun 2024. Bahkan per Maret 2025 tercatat di angka 5,94 persen per Maret 2025.

Dalam Public Expose Kinerja Keuangan Bank Sumut Triwulan I 2025 di kantor pusat Bank Sumut di Medan yang dihadiri Direktur Utama Bank Sumut Babay Parid Wazdi, Direktur Pemasaran Hadi Sucipto, Direktur Keuangan & Teknologi Informasi Arieta Aryanti, Direktur Kepatuhan Eksir, dan Direktur Bisnis & Syariah Syafrizalsyah.

Babay Parid Wazdi menyebutkan bahwa tren penurunan NPF ini merupakan hasil dari strategi remedial dan recovery yang dijalankan secara terukur dan berkelanjutan oleh UUS Bank Sumut.

“Kami menerapkan langkah-langkah yang sistematis, melakukan pendampingan terhadap debitur sehingga bank dapat memahami kesulitan yang dihadapi debitur dan bisa memberikan solusi penyelesaian kewajiban secara win-win solution.,” jelas Babay.

Pengendalian NPF menjadi pilar penting dalam menjaga kesehatan bank dan keberlanjutan pembiayaan sektor riil, khususnya pelaku usaha kecil dan menengah yang menjadi fokus pembiayaan syariah. Tren perbaikan NPF UUS Bank Sumut menunjukkan penguatan tata kelola risiko dan efektivitas manajemen kualitas aset.

Kinerja positif dalam menjaga kualitas pembiayaan ini turut diperkuat oleh pertumbuhan aset UUS Bank Sumut yang melonjak sebesar 32,76 persen secara tahunan (YoY) dari Rp 3,5 triliun menjadi Rp 4,6 triliun per Maret 2025. Pertumbuhan ini ditopang peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 41,34 persen, terutama dari sektor korporasi.

Selain itu, penyaluran pembiayaan syariah juga tumbuh sehat sebesar 17,46 persen secara tahunan, dari Rp2,6 triliun menjadi Rp3,1 triliun.

Manajemen UUS Bank Sumut menyatakan akan terus memperkuat kapasitas penanganan pembiayaan bermasalah melalui digitalisasi pemantauan risiko, penguatan SDM analis pembiayaan, dan sinergi dengan regulator.

“Kami optimistis UUS Bank Sumut akan terus menjadi mitra strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan melalui prinsip syariah yang inklusif dan adaptif,” tutup Babay.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi