Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya intensif IPARI dalam menjaga generasi muda dari pengaruh negatif praktik perjudian digital yang kian marak.

Penyuluhan ini diikuti oleh pelajar dari sekolah menengah di Batubara dan menghadirkan narasumber Akbar Syahdan Nasution, S.Sos.I dari perwakilan IPARI sendiri.

Ketua IPARI Kabupaten Batubara Alpian, S.Sos.I,MH.I menyoroti dampak buruk dari judi online, mulai dari kerusakan mental, gangguan belajar, hingga ancaman terhadap masa depan remaja.

“Judi online tidak hanya merugikan secara finansial, tapi juga merusak moral dan konsentrasi belajar para pelajar. Ini adalah darurat sosial yang harus kita tanggulangi bersama,” ujar Alpian.

Kegiatan ini disambut antusias oleh pihak sekolah dan para siswa. Banyak dari mereka mengaku baru mengetahui sejauh mana bahayanya judi online, terutama yang berkedok game atau aplikasi hiburan.

IPARI Batubara berharap, melalui edukasi yang berkelanjutan, kesadaran pelajar terhadap bahaya judol dapat meningkat, dan mereka menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.

Kedepan, IPARI juga berencana menjalin kerja sama lebih luas dengan institusi pendidikan dan aparat penegak hukum untuk memperluas jangkauan penyuluhan.

(AP/RZD)