Frans Dante Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Petani Karo

Frans Dante Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Petani Karo
Frans Dante Minta Pemerintah Lebih Perhatikan Petani Karo (Analisadaily/zulnaidi)

Analisadaily.com, Medan - Anggota DPRD Sumut Frans Dante Ginting mengapresiasi Gubsu Bobby Nasution yang memberikan perhatian terhadap petani Karo. Termasuk perhatian khusus menangani hama lalat buah yang sangat meresahkan para petani.

Di sisi lain, dia juga mengharapkan kesadaran petani untuk tertib melakukan pola tanam menjadi salah satu upaya menangani hama lalat buah yang menghantui petani jeruk Sumut, termasuk di Tanah Karo.

Anggota dewan Fraksi Golkar ini merespons gangguan petani jeruk Karo mulai meresahkan sejak tahun 2014, sehingga membuat harga komoditas ini turun drastis. Selain harga, produksi jeruk di Karo juga mengalami depresiasi sekitar 40-50%, sehingga petani enggan menanam jeruk.

Menyikapi hal itu, wakil rakyat Dapil XI Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat, prihatin dengan kondisi yang sudah berlangsung lama itu, sehingga ke depan perlu dicari pola penanganan yang komprehensif dan tuntas,

Menurut Dante, lalat buah adalah hama yang merugikan pada berbagai tanaman buah, dan pola tanam dapat memengaruhi tingkat serangan. Serangan lalat buah dapat dikurangi dengan menerapkan pola tanam yang tepat, seperti menggunakan jarak tanam yang sesuai, melakukan sanitasi kebun, dan memanfaatkan perangkap.

"Dengan pola itu, pengaruh hama yang bisa merusak tanaman jeruk yang berimbas merugikan petani dapat dikurangi, dan petani akhirnya dapat melakukan panen sesuai hasil yang diharapkan," ujar Dante.

Namun di sisi lain, Dante berharap peran pemerintah untuk terus membantu para petani, guna memberi sosialisasi dan pemahaman yang tepat, termasuk di Tanah Karo.

"Untuk Tanah Karo, kita melihat di sana yang ditanam tidak hanya jeruk, namun jenis tanaman keras (holtikultura) juga dilakukan, karena kawasan ini tidak seluruhnya dingin, tetapi juga ada yang agak panas," sebutnya.

Dengan kondisi geografis itu, imbuh Dante, pemerintah diminta selain memberikan pendampingan, juga menyediakan cold storege atau fasilitas atau ruangan yang dirancang untuk menyimpan produk, dalam suhu rendah agar tetap segar, tahan lama, dan menjaga kualitasnya.

"Langkah ini dapat dilakukan dengan bekerja sama dengan petani melalui koperasi, Koperasi Unit Desa (KUD), agar mereka dapat mengelola fasilitas tersebut," ujarnya,

Berkaitan dengan tanaman unggulan, Dante meminta juga pemerintah memberikan pemahaman yang tepat, agar petani dapat memilih jenis yang dibutuhkan masyarakat.

Karenanya, para petani perlu terus diberikan pemahaman yang meliputi tata cara penanganan hama lalat buah, antisipasi dan tindakan pencegahan jenis buah, termasuk untuk produk unggulan.

"Ini kan kita lihat pas saat panen raya yang sering terjadi lebih banyak hasil daripada kebutuhan, sehingga menyebabkan harga anjlok," katanya.

Apalagi, banyak produk pertanian yang masuk dari luar Sumut, sehingga mengakibatkan petani menjerit karena harga dan kualitas yang kalah bersaing.

"Saya rasa peran pemerintah di sini sangat penting, mulai dari akar persoalan penanganan hama lalat buah hingga tata kelola pemasaran yang kompetitif, guna merangsang petani dalam mengembangkan produk lokal lebih berdaya saing di pasaran," pungkasnya.

(NAI/NAI)

Baca Juga

Rekomendasi