
DPRDSU Minta Gubsu Alokasikan Pengadaan Vaksin Flu Babi (analisadaily/istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Anggota DPRD Sumut Pantur Banjarnahor, meminta Gubernur Sumut dan bupati/wali kota di Sumut mengalokasikan anggaran pengadaan vaksin flu babi (vaksin Avac ASF Live) Vietnam di APBD. Vaksin ini untuk menangkal penyakit flu babi di daerah ini.
Seperti diketahui, tambah Pantur, vaksin Avac ASF Live satu-satunya vaksin yang telah mendapatkan persetujuan izin dari Kementrian Pertanian dengan No.3693/KPTS/PK.350/FI.04/2025 pada 23 April 2025.
"Vaksin ini sudah diuji coba dengan hasil yang baik. Di Vietnam, sudah digunakan secara nasional dan hasilnya tdk ada lagi timbul wabah ASF dan di Indonesia negara ketiga, tujuan ekspor vaksin ASF ini, setelah Filipina dan Nigeria. Vaksin ini dipakai untuk babi berumur 4 minggu atau lebih, dengan ukuran satu dosis. Sekali pemakaian, akan memberikan imunitas selama 5 bulan," ujarnya.
Harus diingat, tambah anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, vaksin ini hanya boleh dipakai pada babi yang sehat dan vaksin yang sudah diencerkan, harus disuntikkan dalam waktu paling lama 2 jam dan masa berlaku vaksin ini 2 tahun sejak diproduksi.
Menurut Pantur, vaksin flu babi ini satu-satunya vaksin komersil yg tersedia di Indonesia. Tapi harus hati-hati, ada juga vaksin Aspal atau vaksin illegal yang beredar, sehingga masyarakat tidak menggunakannya, karena berisiko picu mutasi virus, wabah baru atau kontaminasi biologis.
Namun demikian, Pantur tetap mengimbau masyarakat melakukan biosekuriti, karena penyakit menular yg menyerang hewan, tumbuhan dan manusia terus juga bermutasi. Pelajaran penting tentang ASF dan Covid, hindari kontak fisik dengan babi yang terinfeksi. Ini langkah yang wajib dikerjakan semua peternak.
Dalam kasus ini, politisi PDI Perjuangan ini tetap berharap agar Pemprov Sumut dan Pemkab/Pemko di Sumut perlu segera bertindak cepat . Tidak bisa lagi terus dibiarkan peternak merugi tanpa ada solusi konkret. Jika vaksin dari Vietnam terbukti efektif, Pemprov perlu menjajaki kerjasama dan mengawal proses legalisasi penggunaannya di Indonesia.
Seperti diketahui, tambah anggota dewan Dapil Tapanuli ini, virus ASF telah menghantam ribuan peternak di sejumlah kabupaten di Sumut, seperti di Deliserdang, Tapanuli Utara, Toba, Humbang Hasundutan, Samosir, Karo, Dairi dan lainnya. Selain berdampak ekonomi, kondisi ini turut mengancam kelestarian budaya yang erat dengan konsumsi daging babi di kalangan masyarakat lokal.
Dalam hal ini, Pantur juga mendorong Gubernur Sumut bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) untuk mempercepat kemungkinan uji coba vaksin di Indonesia, mengingat pentingnya membangun sistem biosekuriti yang ketat dan menyediakan bantuan darurat bagi peternak yang terdampak.
"Disini kita berharap Pemprov Sumut melakukan gerak cepat mengalokasikan anggaran pengadaan vaksin flu babi ini. Jangan biarkan peternak berjuang sendiri. Apalagi diinformasikan, vaksin ASF buatan Vietnam telah melalui serangkaian uji coba dengan tingkat keberhasilan yang menjanjikan," tandas Pantur. (NAI/NAI)