
Analisadaily.com,Medan-Untuk kesekian kalinya, pengawal Walikota Medan, Rico Tri Putra Waas menuai protes dan kritik dari wartawan. Sebab, sejumlah pria yang terlihat mengawal walikota saat acara Gebyar Pendidikan dan Kebudayaan di halaman Istana Maimun, Jalan Brigjen Katamso, Medan, kembali menunjukkan arogansinya dengan membatasi, Kamis (19/6/2025).
Pantauan di lapangan, saat walikota hendak meninggalkan lokasi acara usai membuka kegiatan, wartawan berusaha meminta waktu sebentar untuk wawancara. Namun, gerak tubuh dan pernyataan beberapa pengawal walikota berupaya keras membatasi akses wartawan.
Meski sudah dijelaskan hanya minta waktu dua menit untuk wawancara, namun pengawal berpakaian putih dan biru tersebut tetap melarang. Selain itu, dengan postur tubuh yang cenderung lebih besar, para pengawal menutup akses wartawan untuk mendekati walikota. Bahkan sedikit dengan gerakan keras.
"Gak bisa, gak bisa. Pak wali mau cepat," kata para pengawal seraya membatasi wartawan untuk dekat ke walikota menggunakan bagian belakang tubuhnya. Padahal saat itu walikota sedang melayani warga yang hadir untuk berswafoto.
Pelaksana tugas (Plt) Kabag Prokopim Pemko Medan, M. Agha Novrian yang dikonfirmasi apakah tindakan para pengawal walikota itu merupakan aturan yang ditentukan, menanyakan ciri-ciri pengawal walikota tersebut. "Bagaimana ciri-cirinya bang," tanya Agha melalui telepon.
Ketika dijelaskan pakaian yang dikenakan pengawal tersebut, Agha menegaskan bahwa itu merupakan pengawal pribadi. "Oh itu pengawal pribadi bang. Mereka tidak berada di bawah protokol," ujar Agha.
Agha mengatakan, kemungkinan hal itu dilakukan karena walikota sedang buru-buru untuk menghadiri acara lain. "Ini mungkin ya bang. Mungkin pak wali sedang buru-buru. Meski demikian, saya mohon maaf dan akan menyampaikan hal ini," tutupnya.
Untuk diketahui, kejadian serupa sebelumnya juga pernah dialami puluhan wartawan yang bertugas di Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Saat itu, para pengawal pribadi kerap menarik wartawan sehingga mengganggu wawancara. Tak jarang terkesan berupaya menyudahi wawancara.
Akibatnya, wartawan media cetak, elektronik dan televisi merasa resah dengan sikap para pengawal pribadi ini. "Perilaku pengawal pribadi Walikota Medan ini layak dievaluasi, sebab menghalang-halangi tugas wartawan," ujar para wartawan.
Banyak pihak menyayangkan termasuk para wartawan yang pernah berkomunikasi dengan Rico Waas. Sebab, perilaku dan adab Walikota Medan sangat bersahabat dengan warga dan wartawan. "Sayang sekali, walikotanya baik tapi tingkah pengawal pribadinya seperti itu. Semoga segera dievaluasi," kata sejumlah wartawan.
(HEN/NAI)