Laksanakan RUPST dan RUPSLB, Bank Mestika Catat Pencapaian Laba Bersih Rp 403 Miliar pada 2024 (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Bank Mestika mencatat pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp403 miliar di 2024. Laba tersebut terkontraksi 3% dibandingkan dengan tahun 2023 sebesar Rp417 miliar yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga pinjaman.
Tak hanya itu, 2024 adalah tahun yang penuh tantangan akibat ketidakpastian ekonomi global dan ekonomi Indonesia yang penuh gejolak terutama akibat pengaruh Pemilu dan Pergantian Pimpinan tertinggi di Republik Indonesia.
Perseroan harus merumuskan strategi bisnis yang tepat dan responsif guna menyiasati dinamika pasar agar mampu meningkatkan kinerja dan membukukan keuntungan yang lebih baik dari tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Achmd S Kartasasmita mengatakan, dari sisi Indonesia, perekonomian di tahun 2024 tumbuh sebesar 5,03% berada pada persentase pertumbuhan yang sama seperti tahun 2023.
Kondisi ekonomi tumbuh juga mengecek pertumbuhan aset Perseroan tumbuh 3,25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan aset Bank Mestika disokong oleh pertumbuhan kredit sebesar 15,3% di tahun 2024, dan adanya pertumbuhan surat berharga re di tahun 2024," kata Kartasasmita usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di JW Marriott Hotel, Medan, Kamis (19/6/2025).
Dalam RUPST dan RUPSLB tersebut, juga terpilih jajaran Direksi Bank Mestika antara lain: Presiden Direktur Achmd S Kartasasmita, Wakil Presiden Direktur Hendra Halim, Direktur Kepatuhan Andy, Direktur Operasional Harun Ansari dan Direktur Umum Yusri Hadi.
Presiden Direktur Achmad S Kartasasmita melanjutkan, liabilitas Perseroan meningkat sebesar 3% Tahun 2024 yang lalu, Perseroan mendapatkan realisasi dari surat berharga repo dan peningkatan simpanan dari bank lain, ekuitas Perseroan tumbuh 3,7%.
Pencapaian Dana Pihak Ketiga pada tahun 2024 mengalami penurunan sebesar 0,94% atau sebesar Rp10,2 triliun dibanding pada pencapaian Desember 2023.
Kemudian, laba bersih Perseroan juga terkontraksi 3% dengan pencapaian sebesar Rp 403 miliar dibandingkan dengan pencapaian laba pada tahun 2023 sebesar Rp417 miliar yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga pinjaman.
"Ada banyak faktor yang menyebabkan laba bersih Bank Mestika terkontraksi. Sepanjang tahun 2024, persaingan antar bank merebut dana masyarakat sangat tinggi yang didominasi oleh Bank KBMI 3 dan 4 yang memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan Bank KBMI 1 dan 2," terangnya.
Selain itu, Indonesia menghadap tahun politik yang merupakan momentum penggantian Presiden Republik Indonesia. Pesta demokrasi ini meningkatkan pertumbuhan dari sisi belanja kampanye politik dan pemilu, walau dari sisi investor masih menahan investasinya menunggu arah kepemimpinan Presiden Indonesia terpilih.
Di akhir 2024 juga muncul isu kenaikan Pajak Pertambahan Nilai menjadi 12% dan terpilihny Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat menyebabkan investor memilih memindahkan dari dan berinvestasi di Amerika Serikat yang lebih menguntungkan. Ekonomi tumbuh namun tetap dibayar kerentanan dengan kondisi perekonomian global di tahun 2025.
"Begitupun, rasio keuangan Perseroan terjaga dengan baik, strategi yang ditetapkan Direksi mampu menjaga likuiditas dan kualitas keuangan tetap berada dalam pengelolaan yang prudent dan tidak melewati ambang batas yang ditentukan oleh regulator," tandasnya.
(RZD/RZD)