Produksi Black White Pictures, Film ‘Banyak Anak Banyak Rejeki’ Mulai Shooting (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Film drama komedi keluarga “Banyak Anak Banyak Rejeki” saat ini sudah dalam tahap proses shooting dengan mengambil lokasi shooting di kawasan Jakarta, Bogor, dan sekitarnya.
“Banyak Anak Banyak Rejeki” adalah sebuah film dengan aksentuasi cerita dan budaya lokal berbalut budaya Betawi dalam kenusantaraan. Dengan menampilkan budaya lokal dalam film, masyarakat diharapkan dapat lebih mengenal, menghargai, dan mencintai budaya sendiri.
“Dengan menggali budaya, dan karakter suku Betawi, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang suku ini dan budaya Indonesia secara keseluruhan,” ujar produser Black White Pictures, Fadli Fuad, saat syukuran dimulainya shooting film "Banyak Anak Banyak Rejeki" di jP69 Jakarta, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta, Kamis (19/6).
Karakter orang Betawi dalam film, kata Fadli, sering digambarkan sebagai sosok yang cerdas, humoris, dan tangguh. Representasi suku Betawi dalam film juga beragam, mulai dari cerita komedi hingga drama sejarah.
“Dalam konteks kenusantaraan cerita film ini juga menampilkan karaookter peran dari suku-suku lain di Indonesia, misalnya tokoh Madura, Jawa Banyumasan (Ngapak), dan tokoh dari etnis lainnya,” tegas Fadli.
Drama Komedi Romantis
Film “Banyak Anak Banyak Rejeki” merupakan film bergenre drama komedi romantis. Drama yang menggabungkan unsur komedi dan romansa. Ceritanya ringan, lucu, situasi kocak yang dapat memecah suasana romantis.
“Cerita yang simple dibalut dengan bumbu komedi. Mengangkat isu sosial, ringan, faktual, yang sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari,” jelas Fadli.
Film “Banyak Anak Banyak Rejeki” merupakan produksi Black White Pictures. Bertindak sebagai Produser Fadli Fuad yang juga merupakan pemeran utama pria dalam film ini. Fahreza Habsy Co.Producer, Theza Azwir Line Producer, Fikri Alatas Associate Producer, dan Maria Salikin, SH Legal Advisor.
Ide Cerita dan Skenario dipercayakan kepada Kaka Endi, Sutradara Tyas Asko, Director of Photography Budi Utomo, Editor Benjamin Aussie, Penata Artistik Jay Art, Penata Musik BenQ, dan Sound Mixing Delon Sagita.
Didukung Puluhan Aktor Legendaris
Menariknya film ini – bukan lagi melibatkan belasan aktor – melainkan dibintangi puluhan artis senior maupun pendatang baru. Sebagian dari pelaku seni peran tersebut merupakan aktor komedian.
Pemain utama film ini, Fadli Fuad (Hendrik), Elina Joerg (Ningsih Beethoven), Opie Kumis (Babeh Rojali), Hj. Elvy Sukaesih (Umi Siti Juleha), Revaldo (Ari Rojali), Mandy Edenia (Laila Rojali), Hanif MZ (Hendrik Kecil), Hafi Badali (Ari Kecil), dan Noia Oren (Laila Kecil).
Jajaran artis pendukung, Ali Gohom (Abdul), Nury Zhafira (Siska ART), Yudha Marseka (Anton Ribut), Baba Madun (Chef Madun), AFIFXAVI (Jovan), Herry Sudharma (Rey), Rivaldo Kapsul Waktu (Amir Driver), Bopak Castello (Bobi Asisten Babeh Rojali), Fajar Nya Nyi Nyu (Hansip), Anyun Cadel (Security 2), Yatti Surachman (Nyai Lili), Rico Michael (Pak Boim, Ayah Putri) dan Dhawiya Zaida (Putri).
Ikut berperan juga Harry De Fretes (Pejabat Golf), Ayu Regita (Mami Dinda), Nugie (Pelatih Golf), Daus Separo (Penjual Bunga), Richard Buntario (Koh Richard), Rena Tabitha (Rena), Marla Buntario (Marla), Eddie Karsito (Penjual Sate Madura), Ageng Kiwi (Ayah Aisyah), Boah Sartika (Aisyah), Qubil AJ (Edo Kopyah), Astrid Rere (Cewek Metal Neneng Pe’a), Bang Baud (Anak Gank 1), Oleng Mangap (Anak Gank 2), Dani Djidat (Anak Gank 3), Sein Droez (Anak Gank 4), Bilsky (Anak Gank 5), Dewi Sartika Salatiga (Ibu Pengemis), Lizzie Marie Cherry (Lisa Sexy), Stephanie Grammer (Pamela Sexy), Lauren Hanssens (Niken Sexy), Rani (Vera Sexy), Brave (Olla Sexy), Habib Firly Bin Zein Alhabsyi (Penghulu & Ustadz), Jafar (Kucing Jafar), dan Pink (Kucing Sphynx).
Saat ditanya mengapa Black White Pictures banyak melibatkan aktor-aktor senior, Fadli mengaku sejak dulu dia punya misi memberikan wadah, ruang dan kesempatan kepada para artis senior.
“Ingin menjadikan Black White Pictures sebagai PH yang bisa menjadi rumah khusus untuk para aktor legend,” ungkap Fadli, dimana di setiap film yang diproduksinya banyak melibatkan artis-artis legendaris.
Fadli bertekad, Black White Pictures dapat memberi ruang bagi para artis senior untuk tetap berperan dalam film walau telah usia lanjut.
“Inilah salah satu alasan saya membuat projek film ini. Momen terbaik dimana para aktor legend, alhamdulillah masih diberi kesehatan rohani dan jasmani yang insya Allah bisa berkarya bersama dalam film ini,” tegasnya.
Film “Banyak Anak Banyak Rejeki” menggambarkan tentang bagaimana keluarga dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup dan mencapai kebahagiaan bersama. Dikemas dengan pendekatan komedi romantis.
“Permasalahan keluarga yang biasa kita jumpai menjadi bumbu utama dalam alur cerita film ini. Di balik cerita sederhana namun mengandung pesan moral yang dapat dibawa pulang penonton dan diaplikasikan dalam kehidupan setelah menyaksikan film ini,” tegas produser yang sudah memproduksi beberapa film layar lebar ini.
Ringkasan Cerita
“Banyak Anak Banyak Rejeki” mengangkat kisah kehidupan seorang penggali kubur bernama Babeh Rojali atau yang biasa disapa Bang Jali, yang tinggal pinggiran kota Jakarta.
Sejak muda sampai tua Bang Jali menjalani profesi sebagai penggali kubur. Bang Jali banyak meratapi hidup yang semakin sulit penuh himpitan ekonomi yang mencekik.
Bang Jali mempunyai istri bernama Siti Juleha yang selalu sabar dan setia mendampingi. Pasangan suami istri ini dikaruniai tiga orang anak yang masih kecil bernama Hendrik, Ari, dan Laila.
Kehadiran ketiga anak mereka di tengah himpitan ekonomi membuat mereka berpegang teguh pada pepatah “Banyak Anak Banyak Rejeki.” Namun pepatah tersebut sesungguhnya mengandung makna lebih mendalam dari sekadar jaminan materi.
Anak-anak adalah anugerah yang perlu dihormati dan diperlakukan dengan baik, sambil tetap berusaha dan berdoa dimana sesungguhnya “Banyak Anak Banyak Rejeki, Yang Harus Dicari”.
Suatu malam di saat kota Jakarta sedang diguyur hujan deras, Bang Jali sibuk menaruh beberapa ember untuk menadah tetesan air dari bocoran rumahnya.
Ditemani istrinya Siti Juleha sambil menenangkan suara tangisan ketiga anaknya yang ketakutan karena mendengan suara petir bergemuruh.
Seseorang datang ke rumah mereka memberi kabar bahwa Bang Jali mendapat tugas dadakan agar segera ke TPU. Tanpa pikir panjang Bang Jali langsung bergegas mengambil peralatan dan berangkat menuju ke lokasi TPU.
Sambil menggali kuburan, Bang Jali selalu berteriak mengeluarkan umpatan berisi keluh kesah. Bang Jali berharap Tuhan dikabulkan doanya agar menjadi orang kaya dan ia sudah bosan jadi orang susah.
Saat menggali kubur di tengah hujan lebat disertai suara gemuruh petir, tiba-tiba pacul yang dipegang Bang Jali mengenai benda keras. Bang Jali kaget setelah melihat benda keras tersebut ternyata bongkahan emas berukuran besar.
25 tahun berlalu hidup Bang Jali berubah menjadi keluarga kaya. Bang Jali tidak menyadari masuk dalam babak baru dalam hidupnya di mana masalah demi masalah timbul silih berganti.
Seiring waktu apakah Bang Jali menemukan kebahagiaan di sisa hidupnya. Apakah benar bahwa doanya meminta harta dan kekayaan dapat menimbulkan kebahagiaan yang hakiki? Jawabnya hanya ada di film“Banyak Anak Banyak Rejeki".
(TRY/RZD)