
EKSyar Alami Peningkatan Global, BI Perkuat Strategis di Tiga Sektor (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Lampung - Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) diperkirakan mengalami peningkatan secara global. Indonesia saat ini berada di peringkat 3 berdasarkan Sharia Global Islamic Economy Index (SGIEI) pada 2023-2024.
Kedua, penguatan keuangan syariah. BI berupaya memperkuat sektor keuangan syariah, termasuk perbankan, asuransi, dan pasar modal syariah, agar lebih inovatif, stabil, dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Ketiga, penguatan literasi, inklusi, dan halal lifestyle. Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang EKSyar, mendorong partisipasi mereka dalam ekonomi syariah serta mempromosikan gaya hidup halal. "Melalui ketiga strategi ini, Bank Indonesia optimis dapat mengakselerasi pertumbuhan EKSyar di Indonesia," ujarnya. Literasi - Inklusi Lewat Media Digital Irfan menambahkan BI terus mendorong literasi dan inklusi Eksyar melalui strategi nasional. Indeks Literasi Ekonomi Syariah Nasional meningkat signifikan dari 16,28% pada 2019 menjadi 42,84% pada 2024, dengan target 50% pada 2025. "Peningkatan ini sejalan dengan arahan Wakil Presiden RI dalam ISEF 2023 tentang pentingnya literasi untuk memperkuat ekonomi nasional yang ditopang pasar besar dan budaya halal. Melalui Strategi Nasional Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah (SNLIEKSI) 2024, BI menyoroti tantangan seperti dominasi Gen Z dan milenial, peran media sosial, dan rendahnya pemahaman halal lifestyle," ujarnya. SNLIEKSI menargetkan peningkatan pemahaman produk keuangan syariah, kesadaran gaya hidup halal, dan pemanfaatan media digital melalui pendekatan influencer. BI juga melibatkan jurnalis, content creator, komunitas, dan MUI dalam Gerakan Generasi Sadar Halal, melalui kampanye digital, konten edukatif, dan tantangan media sosial bagi usia 16–55 tahun. MUI mendukung dengan pedoman bermuamalah di media sosial yang mengedepankan dakwah, silaturahim, dan verifikasi informasi, serta menolak hoaks dan konten negatif. Pendekatan kreatif dan kolaboratif ini diharapkan memperkuat pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam ekonomi syariah secara berkelanjutan. "Masyarakat juga diimbau untuk menghindari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, adu domba, dan konten negatif lainnya. Dengan semakin massifnya penggunaan media sosial, pendekatan kreatif dan kolaboratif dalam menyebarkan literasi Eksyar diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam ekonomi syariah secara berkelanjutan," ujarnya. Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia Lampung, Listyowati Puji Lestari mengatakan ada tiga bauran kebijakan yang terkait EKSyar yakni, membangun pengaturan/pelaksanaan moneter berdasar prinsip syariah dan pengaturan makroprudensial syariah, memperkuat lembaga keuangan syariah dalam transmisi kebijakan BI dan pembiayaan ekonomi an terakhir Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah. "Kemudian ada tiga perluasan kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh perbankan syariah dalam UU Perbankan Syariah yang diamandemen UU P2SK yakni Bank Syariah dapat berperan sebagai nazir wakaf uang, Bank syariah dapat melakukan kegiatan usaha investasi dan BUS dapat melakukan penyertaan modal kepada lembaga keuangan non bank.(WITA)