EKSyar Alami Peningkatan Global, BI Perkuat Strategis di Tiga Sektor

EKSyar Alami Peningkatan Global, BI Perkuat Strategis di Tiga Sektor
EKSyar Alami Peningkatan Global, BI Perkuat Strategis di Tiga Sektor (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Lampung - Perkembangan ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) diperkirakan mengalami peningkatan secara global. Indonesia saat ini berada di peringkat 3 berdasarkan Sharia Global Islamic Economy Index (SGIEI) pada 2023-2024.

Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Irfan Farulian mengatakan Perkembangan ekonomi syariah (Eksyar) secara global diperkirakan akan terus meningkat.

"Perkembangan EKSyar Global diperkirakan meningkat, seiring dengan pertumbuhan penduduk muslim muda global, peningkatan daya beli masyarakat muslim, digitalisasi & e-commerce, serta fokus negara-negara OIC mengembangkan pasar produk halal," kata Irfan Farulian pada kegiatan Training of Trainer (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah (EKSyar) dengan tema 'Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi Regional, Jumat-Sabtu (20-21/6/2025), di Lampung.

Irfan menyebutkan peningkatan peringkat Indonesia seiring dengan tetap kuatnya positioning Indonesia di sektor halal food di posisi 2 dan modest fashion di posisi 3 disertai peningkatan signifikan pada sektor media dan recreation dalam posisi 6.

Fokus pemerintah dan kementerian/lembaga (K/L) dalam mengembangkan EKSyar, ditambah dengan pesatnya perkembangan digitalisasi, menjadi peluang besar untuk mendukung pengembangan EKSyar di tingkat nasional. "Namun, di sisi lain, masih ada tantangan yang perlu dihadapi dalam pengembangan EKSyar, baik dari sisi industri, keuangan, maupun literasi masyarakat," katanya.

EKSyar merupakan salah satu pilar kebijakan Bank Indonesia (BI). Dalam upaya pengembangannya, BI telah merumuskan tiga strategi besar untuk memperkuat sektor ini yakni pertama, penguatan ekosistem produk halal. Strategi ini berfokus pada pengembangan dan peningkatan kualitas produk-produk halal, mulai dari hulu hingga hilir, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Kedua, penguatan keuangan syariah. BI berupaya memperkuat sektor keuangan syariah, termasuk perbankan, asuransi, dan pasar modal syariah, agar lebih inovatif, stabil, dan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat. Ketiga, penguatan literasi, inklusi, dan halal lifestyle.

Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang EKSyar, mendorong partisipasi mereka dalam ekonomi syariah serta mempromosikan gaya hidup halal. "Melalui ketiga strategi ini, Bank Indonesia optimis dapat mengakselerasi pertumbuhan EKSyar di Indonesia," ujarnya.

Literasi - Inklusi Lewat Media Digital

Irfan menambahkan BI terus mendorong literasi dan inklusi Eksyar melalui strategi nasional. Indeks Literasi Ekonomi Syariah Nasional meningkat signifikan dari 16,28% pada 2019 menjadi 42,84% pada 2024, dengan target 50% pada 2025.

"Peningkatan ini sejalan dengan arahan Wakil Presiden RI dalam ISEF 2023 tentang pentingnya literasi untuk memperkuat ekonomi nasional yang ditopang pasar besar dan budaya halal. Melalui Strategi Nasional Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah (SNLIEKSI) 2024, BI menyoroti tantangan seperti dominasi Gen Z dan milenial, peran media sosial, dan rendahnya pemahaman halal lifestyle," ujarnya.

SNLIEKSI menargetkan peningkatan pemahaman produk keuangan syariah, kesadaran gaya hidup halal, dan pemanfaatan media digital melalui pendekatan influencer. BI juga melibatkan jurnalis, content creator, komunitas, dan MUI dalam Gerakan Generasi Sadar Halal, melalui kampanye digital, konten edukatif, dan tantangan media sosial bagi usia 16–55 tahun.

MUI mendukung dengan pedoman bermuamalah di media sosial yang mengedepankan dakwah, silaturahim, dan verifikasi informasi, serta menolak hoaks dan konten negatif. Pendekatan kreatif dan kolaboratif ini diharapkan memperkuat pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam ekonomi syariah secara berkelanjutan.

"Masyarakat juga diimbau untuk menghindari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, adu domba, dan konten negatif lainnya. Dengan semakin massifnya penggunaan media sosial, pendekatan kreatif dan kolaboratif dalam menyebarkan literasi Eksyar diharapkan mampu meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam ekonomi syariah secara berkelanjutan," ujarnya.

Kepala Tim Implementasi KEKDA Bank Indonesia Lampung, Listyowati Puji Lestari mengatakan ada tiga bauran kebijakan yang terkait EKSyar yakni, membangun pengaturan/pelaksanaan moneter berdasar prinsip syariah dan pengaturan makroprudensial syariah, memperkuat lembaga keuangan syariah dalam transmisi kebijakan BI dan pembiayaan ekonomi an terakhir Mendorong pengembangan pasar keuangan syariah.

"Kemudian ada tiga perluasan kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh perbankan syariah dalam UU Perbankan Syariah yang diamandemen UU P2SK yakni Bank Syariah dapat berperan sebagai nazir wakaf uang, Bank syariah dapat melakukan kegiatan usaha investasi dan BUS dapat melakukan penyertaan modal kepada lembaga keuangan non bank.

(WITA)

Baca Juga

Rekomendasi