Salah satu mitra yang menerima penghargaan adalah Lutfi, warga Rantau Prapat yang sehari-hari berjualan secara mandiri. Lutfi dianugerahi gelar Ambassador dan menerima hadiah tunai sebesar Rp150 juta dari PT Zeelora. Ia mengaku bersyukur, karena hasil kemitraan ini bisa menambah modal usahanya.

"Saya tidak menyangka usaha ini bisa memberi hasil sebesar ini. Awalnya hanya coba-coba, tapi ternyata hasilnya luar biasa," ujar Lutfi.

Sebelum acara penyerahan hadiah, PT Zeelora juga menggelar kegiatan pengobatan gratis bagi masyarakat sekitar. Hal ini dilakukan karena mayoritas produk yang ditawarkan mitra Zeelora bergerak di bidang kesehatan dan pertanian.

Paridah, warga Bagan Batu, turut membagikan pengalamannya. Ia mengaku pernah divonis harus menjalani operasi jantung, namun kondisinya membaik setelah mengonsumsi produk yang diperolehnya dari salah satu mitra Zeelora. Meski testimoni ini bersifat pribadi, pengalaman Paridah menjadi bagian dari cerita warga yang merasa terbantu.

Perusahaan yang berbasis di Medan ini telah berdiri sejak 2019 dan menggunakan sistem kemitraan multilevel. Menurut salah satu mitra senior, Yusup dari Bandar Durian, kemitraan dapat dimulai dengan modal yang fleksibel, tergantung tingkat keikutsertaan.

CEO PT Zeelora, Suryadi, dalam sambutannya mengatakan bahwa program kemitraan ini tidak memiliki batas waktu. "Kami ingin setiap mitra punya kesempatan berkembang. Bukan hanya soal hadiah, tapi juga bagaimana mereka bisa mandiri secara ekonomi," ucapnya.

PT Zeelora kini telah beroperasi di berbagai provinsi di Indonesia, dan mengklaim terus memperluas jangkauan kemitraannya. (GT)

(WITA)